Jangan Berkecil Hati Berjuang di Muhammadiyah
Dibaca: 153
MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Prestasi yang diraih Muhammadiyah baru-baru ini begitu membanggakan, melalui rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong yaitu Rustamadji terpilih sebagai Tokoh Perubahan Republika 2018 karena telah berjasa mengangkat prestasi Suku Kokoda, Papua Barat yang tertinggal.
Poin itu menjadi motivasi awal Muchlas Abror saat menyampaikan materi “Keteladanan Tokoh Muhamamdiyah dalam Melintasi Zaman” dalam Pengajian Ramadhan 1440 H Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di BLK Panti Asuhan Yatim ‘Aisyiyah Yogyakarta, pada Sabtu (11/5).
“Ini adalah prestasi yang perlu disyukuri. Oleh karen itu, kita semua jangan pernah berkecil hati berjuang di Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah telah banyak melahirkan perubahan besar bagi bangsa melalui para tokohnya dari dulu hingga sekarang,” kata Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 ini di depan peserta Pengajian Ramadhan Kwarpus Hizbul Wathan.
Tokoh yang pernah menjadi Ketua I Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan pada 2000-2005 ini juga menyampaikan, perlunya kader Hizbul Wathan saat ini untuk mengingat dan memahami kiprah tokoh Muhammadiyah.
“Apalagi para tokoh Muhamamdiyah telah berkontribusi mencapai dan membela kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, serta mengisi kemerdekaan. Kepemimpinannya yang sangat bagus telah meninggalkan keteladanan bagi kita semua, “ katanya.
Pada kesempatan itu pula Muchlas meminta kepaada kader Hizbul Wathan untuk menjadikan pegangan sifat para ketua umum Muhammadiyah dari periode ke periode, diantara ciri sifat itu adalah. Pertama, keilkhlasan berjuang di Muhammadiyah yang tidak serta meraih jabatan tetapi iklhas Lillahi Ta’aala . Kedua, mempunyai sifat kebersamaan artinya siapapun yang memimpin di Muhammadiyah mereka mempunyai rasa kebersamaan karena memimpin di Muhamamdiyah baginya adalah melayani.
Ketiga, kesederhanaan dan kebersajaaan. Hal ini dicontohkan betul oleh sosok Abdul Rozak Fachruddin atau yang akrab di sapa Pak AR dimana semasa hidupnya tidak pernah memiliki rumah pribadi. Keempat, tidak ada hal yang ditakuti kecuali Allah swt. Kelima, berani berjuang dalam berdakwah.
“Sifat-sifat itulah yang setidaknya menjadi pegangan kader muda terlebih kader Hizbul Wathan untuk terus meneladani tokoh Muhammadiyah,“ ajaknya. (Andi)
Tags:
Arsip Berita