Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Mendiknas: Beragam Suku, UMM Contoh Kampus Merah-Putih

Homepage

Mendiknas: Beragam Suku, UMM Contoh Kampus Merah-Putih

Senin, 10-09-2012
Dibaca: 2584

Malang- Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi ditutup Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Dr Ir M. Nuh, DEA, Minggu (9/9). Penutupan juga menandai sejumlah 6.655 calon mahasiswa yang mengikuti Pesmaba secara resmi menjadi mahasiswa UMM.

Nuh mengatakan penutupan Pesmaba kali ini sangat istimewa. Sebab, tidak hanya dihadiri seorang Menteri tetapi juga dua rektor universitas terkemuka, yakni rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, DEA dan rektor Unesa, Prof Dr Muchlas Samani, serta Direktur Kelembagaan Kemendikbud, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng.

UMM, kata Nuh, adalah kampus merah putih atau kampus NKRI. Di kampus ini mahasiswa langsung berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang kaya akan ragam budaya dan bahasa. “Belajar memahami perbedaan sudah ditanamkan di kampus ini,” ujar Nuh usai menyaksikan film dokumenter “Jas Merah Kampus Putih” yang bercerita tentang mahasiswa UMM dari berbagai daerah.

Indonesia, lanjutnya, memang harus dibangun oleh generasi yang memahami betul perbedaan sebagai kekayaan bangsa ini. “Bukan Indonesia kalau tidak memiliki Aceh, Ambon, Papua, Nusa Tenggara, Jawa, Madura. Bukan Indonesia jika tidak memiliki umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Tionghoa. Nah UMM ini memiliki mahasiswa dengan latar belakang itu semua, jadi di sinilah belajar menjadi bangsa Indonesia,” ujar Nuh yang dating ke UMM menggunakan helikopter itu.

Mendikbud menambahkan, agar mahasiswa memahami perbedaan substansial antara mahasiswa dengan siswa sekolah. Jika orang berkuasa, baik bupati, gubernur maupun presiden akan kalah dengan yang Maha Kuasa, maka mahasiswa juga harusnya sudah melewati sebagai siswa.

“Yang membedakannya adalah kedewasaan. Untuk itu mahasiswa yang memiliki kedewasaanharus memegang dua hal yang substansial, yakni tanggung jawab dan kemandirian,” tutur mantan rektor ITS itu.

Tanggung jawab menjadi bagian dari kehidupan sehari hari di tengah-tengah kehidupan mahasiswa yang semakin menuntut kebebasan. Mahasiswa boleh melakukan apa saja asal bertanggung jawab. Sedangkan kemandirian adalah ciri jati diri mahasiswa.

Sementara itu rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, MAP, melaporkan setelah lulus Pesmaba, mahasiswa baru masih harus mengikuti orientasi selanjutnya. Mereka harus masuk dalam karantina selama 6 hari dalam Program Pembentukan Karakter dan Kepemimpinan (P2KK) dan Student Day setiap hari Sabtu selama satu semester.

Tahun ini, jumlah mahasiswa baru UMM naik dibanding tahun lalu. Namun rektor berjanji meski bertambah sekitar 15%, tidak akan mengurangi kualitas pelayanan. Justru kenaikan jumlah itu disyukuri dan dijadikan sebagai tonggak meningkatkan kualitas.

Pesmaba berlangsung selama empat hari. Pembukaan dilakukan oleh Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Murdjito, dan diisi Studium Generale oleh mantan Mendiknas Proh HA Malik Fadjar, Kamis (6/9) lalu


Tags: muhammadiyah, mendiknas, merah-putih, etnis, suku, umm, malang
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: universitas muhammadiyah malang



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website