Lazismu Inisiasi Pelaksanaan Filantropi Islam yang Sistematis
Dibaca: 212
MUHAMMADIYAH.ID, WAJO – Berislam itu membutuhkan pengetahuan yang kuat dan spirit yang terus menyala termasuk dalam menghidupkan Persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga berislam itu dapat dikatakan mudah tetapi untuk menjadi yang baik bisa jadi tidak mudah.
Hal tersebut dikatakan oleh Hilman Latief, Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) PP Muhammadiyah pada saat ceramah umum di Masjid Agung Wajo Sulawesi Selatan, Kamis (23/5).
“Berislam itu mudah, tapi berislam yang baik dan benar itu perlu kerja keras dan mau belajar,” tegas Hilman.
Hilman mengatakan, masyarakat perlu didorong untuk pelaksanaan filantropi Islam secara sistematis dan tertata.
“Kita kadang merasa menunaikan zakat seperti memberi zakat, padahal yang benar adalah membayar zakat. Maknanya beda, aturannya beda dan semangat antara memberi dan membayar juga beda,” jelas Hilman.
Menurut Hilman, saat ini juga masih sangat perlu penguatan literasi dan gemar membaca buat anak bangsa. “Jangan sampai jempol bermain sosial media di HP lebih cepat dari kemampuan berfikir,” ungkapnya.
Hilman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hadir agar menjaga kebersamaan dan persatuan paska pemilu dan menghilangkan tradisi mencemooh.
Selain itu, Hilman berharap Bupati Wajo dapat mendukung penyelesaian kantor LazisMu Wajo, yakni berupa sebuah rumah dan lahan yang diwakafkan oleh mantan Rektor IAIN Alauddin.
“Bila telah selesai, saya yakin bahwa kantor ini akan menjadi kantor LazisMu paling bagus dan keren se-Indonesia. Pengurus LazisMu wajo harus bisa mengimbangi kepercayaan Bupati dengan kerja keras, masif, dan sistematif,” kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Wajo Amran Mahmud menyerahkan bantuan mobil ambulance kepada LazisMu. Menurutnya, LazisMu adalah mitra yang strategis. Ia berharap LazisMu dapat menjadi mitra Pemerintah untuk menangani masyarakat yang tidak memiliki asuransi. (Syifa)
Tags:
Arsip Berita