Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Maraknya Penyebaran Hoax, Komunikasi UNISA dan Vokasi UI Gelar Diskusi “Saring sebelum Sharing”

Homepage

Maraknya Penyebaran Hoax, Komunikasi UNISA dan Vokasi UI Gelar Diskusi “Saring sebelum Sharing”

Minggu, 26-05-2019
Dibaca: 295

MUHAMMADIYAH.ID, SLEMAN - Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (Feishum) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta gelar diskusi ilmiah bersama komunikasi (DIBKOM) UNISA dengan tema saring sebelum sharing dalam perspektif sosial, media, keluarga, dan kesehatan bersama Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) di Hall 4 Baroroh Barried, Kamis (23/5).

Taufiqur Rahman, Wakil Rektor I UNISA dalam sambutannya menyampaikan,  saat ini aliran informasi begitu rupa, massif, dan sulit di kontrol. Segala bentuk informasi itu kini hadir ditengah masyarakat, dan tidak ada saringannya lagi.

Sehingga, melalui diskusi “Saring sebelum Sharing” ini bagi Taufiq menjadi bagian yang penting untuk mencegah peredaran berita hoax.

“Maraknya berita hoax di media sosial perlu menjadi perhatian bersama. Tak hanya bagi pemerintah, masyarakat pun dituntut untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan suatu berita atau informasi,” jelas Taufiq.

Senada dengan Taufiq, Lim Suriady, salah satu pemateri dalam diskusi tersebut mengatakan, saat ini terdapat gejala di masyarakat, ketika menyebarkan informasi atau suatu berita yang paling pertama, dianggap sebagai pahlawan informasi. Padahal keakuratan dan kebenaran informasi atau berita yang disebarkan belum dapat dipertanggungjawabkan.

“Segala informasi jangan langsung dishare, tetapi harus ada cek dan ricek. Jangan karena ingin dianggap pahlawan, segala informasi langsung dishare tanpa mempertimbangkan keakuratannya,” jelas Taufiq.

Sementara Devi Rahmawati, Ketua Program Studi Komunikasi Vokasi UI mengatakan, hoax menjadi fatal ketika mampu membahayakan nyawa seseorang.

Tak hanya itu, menurutnya, masyarakat punya kecenderungan untuk menyebarkan suatu berita yang dinilai emosional. Hal ini bertujuan agar ia bisa berbagi apa yang dirasakannya saat membaca berita tersebut.

“Masyarakat perlu berhati-hati dalam mempercayai suatu berita, terutama di bidang sosial-politik. Pasalnya, tak sedikit pihak tak bertanggung jawab yang menuliskan berita hoax di bidang tersebut,” jelasnya.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website