ITB AD Siap Gagas Program Socio Technopreneur yang Islami

Selasa, 09-07-2019
Dibaca: 283

MUHAMMDIYAH.ID, JAKARTA – Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD) menggelar acara Guest Lecture bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tingi (Kemenristekdikti) dan International College Rajamangala University of Technology Krungthep (ICUTK) Thailand pada Selasa (09/07) di Ruang Pertemuan Syahrir Nurut Gedung ITB Ahmad Dahlan Kampus Ciputat.

Hadir sebagai dosen tamu yakni Nico Irawan, Dosen dan juga Head of International Affairs ICUTK Thailand. Acara ini juga dihadiri oleh Rektor ITB-AD, Mukhaer Pakkanna, Wakil Rektor I ITB-AD Bidang Akademik, Sutia Budi, Wakil Rektor II ITB-AD Bidang Sumber Daya, Keuangan, Sarana dan Prasarana, Yayat Sujatna dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) ITB-AD, Henny Mulyati, serta seluruh Ketua Program Studi ITB-AD.

Bertajuk "On Entrepreneurship For Student In The Era Industrial Revolusi 4.0", acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa ITB-AD yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMAKSI) ITB-AD dan Ikatan Mahasiswa Manajemen (IMMADA) ITB-AD.

Mukhaer Pakkanna, Rektor ITB-AD menyatakan bahwa pihaknya siap membangun sociotechnopreneur yang Islami. "Kami akan membangun technopreneur yang berjiwa sosial, kami akan membangun wirausaha yang berbasis teknologi dan memiliki nilai Islam Progresif," katanya.

Lebih lanjut, Mukhaer menyampaikan, menghadapi era industri 4.0 semua harus mempersiapkan diri dengan segenap kemampuan, baik hardskill maupun softskill. “Hal paling utama yang dibutuhkan generasi muda membangun mental dan budaya kewirausahaan. Berani, Pantang Menyerah, kreatif, inovatif, adalah kunci sukses wirausaha," ungkapnya.

Sementara, Sutia Budi, Wakil Rektor I ITB-AD Bidang Akademik mengatakan bahwa peluang generasi muda semakin terbuka, tapi tantangan semakin berat.

"Jika generasi muda terus bekerja keras dalam bidangnya masing-masing, yakinlah pada suatu saat kita bisa sejajar dengan negara maju. Mari kita gelorakan semangat dan budaya kewirausahaan,” jelasnya. (Syifa)

Tags: