Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Aksi Solidaritas AMM DIY Tuntut Penyelesaian Kasus Penembakan Randi

Homepage

Aksi Solidaritas AMM DIY Tuntut Penyelesaian Kasus Penembakan Randi

Minggu, 29-09-2019
Dibaca: 159

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA—Minta usut tuntas kasus penembakan dan tindakan kekerasan yang menyebabkan kadernya meninggal ketika demo di Sulawesi Tenggara, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Geruduk Kantor Kepolisian Daerah (Polda) DIY, Sabtu (28/9).
 
Kedatangan tersebut merupakan bentuk solidaritas sesama kader Muhammadiyah, Imam Fachrurozi, Koordinator Umum (Kordum) Aksi “Geruduk Kapolda” menjelaskan, aksi turun kejalan yang dilakukan oleh AMM DIY bertujuan untuk mendesak kepolisian untuk mengusut kasus meningalnya demonstran di depan Kantor DPRD Kendari beberapa waktu lalu, atas nama Randi dan Yusuf Kardawi.
 
“Kami mendesak kepolisian untuk mengusut tuntassecara transparan dan disampaikan ke publik siapa yang menembak. Jika tidak bisa megusut tuntas, Kapolri harus turun," tegas Imam Wakil ketua bidang Hikmah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY ini menganggap, meski sampai saat ini belum diketahui siapa pemiliki senjata api tersebut, namun pihaknya menyakini bahwa, tertembaknya korban atas nama Randi merupakan bentuk ketledoran pihak kemanan. Karena pemegang senjata sudah semestinya masuk dalam pengawasan.
 
Ia juga menegaskan, tidak boleh ada tebang pilih dan pandang bulu terhadap pelaku jika nanti sudah terbukti. Pelaku harus diadili dengan seadil-adilnya, karena hal ini bukan hanya menciderai keluarga besar Muhammadiyah. Namun sudah menciderai azas dan nilai kemanusiaan, bahwa setiap manusia yang lahir di dunia telah melekat pada dirinya hak untuk hidup.
 
Sementara itu, Kapolda DIY, Ahmad Dofiri yang turun langsung dan duduk dijalan bersama demonstran mengatakan, pihaknya juga menyayangkan kejadian tersebut. Ia juga mendukung secara penuh pengusutan kasus yang menyebabkan nyawa melayang.
 
Menurutnya, tindakan-tindakan represif harus menjadi opsi terakhir. Ia juga menghimbau peserta aksi tetap menjaga ketertiban dan saling menjaga. Hal ini sesuai dengan perinta dari Polri untuk tidak memperlakukan demontran dengan tindakan represif. 
 
Khusus penanganan demonstrasi di wilayahnya, Dhofiri lebih cenderung memakai cara-cara yang relefan dengan kultur masyarakat Jogja yang berbudaya dan berpendidikan. Sehingga tindakan-tindakan yang berbentuk fisik memang sangat dihindari, dan ini sudah sebenarnya sudah menjadi kesepahaman bersama, bahwa aksi demo bukan kegiatan yang ilegal karena sudah dijamin oleh Undang-undang.
 
Aksi dilakukan di depan Kantor Polda DIY berjalan dengan tertib, aksi tersebut diikuti ratusan masa aksi yang terdiri dari Pemuda Muhammadiyah (PM) DIY, Nasyiatul Aisyiah (NA) DIY, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) DIY, dan Komando Kesiapsiagaan Muhammadiyah (KOKAM) DIY.

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website