Lazismu Kembali Gelar Amil Camp 2019
Dibaca: 154
MUHAMMADIYAH. ID, BANDUNG-Lazismu melaksanakan Amil Camp dengan tema : Membangun Profesionalitas Amil Berkemajuan. Acara diagendakan berlangsung dari 23 - 25 Oktober 2019, di Villa Bougenvile, Lembang, Bandung.
Amil Camp hadir kembali sebagai event nasional tahunan para amil Lazismu se-Indonesia. Kegiatan Amil Camp sebagai komitmen Lazismu mendukung amil dalam meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan pengalaman bagi gerakan filantropi Islam di Indonesia.
Di tahun ini, tercatat lebih dari 200 amil dari seluruh Indonesia mendaftarkan diri dalam kegiatan Amil Camp.
Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief dalam pembukaan Amil Camp 2019 di Masjid Mujahidin, menyampaikan, bercermin dari Amil Camp 2018 yang sukses diselenggarakan di Yogyakarta yang pesertanya hampir 200 peserta, Lazismu berupaya mengapresiasi kinerja amil untuk mewujudkan mimpinya menjadi amil yang profesional.
"Ini adalah campingnya para amil Lazismu se-Indonesia, jadi kedatangannya ke sini untuk rileks dan saling belajar," jelas Hilman.
Lazismu terus berkembang, ada 700 kantor layanan yang tersebar di Indonesia. Hilman menyampaikan, Lazismu juga dipercaya mendapat penghargaan sebagai lembaga amil zakat dengan laporan tahunan terbaik menurut Baznas. Prestasi ini tentu harus dirawat, bahkan ditingkatkan kualitasnya dalam laporan tahunan yang lebih komprehensif.
Hilman mengatakan, selama tiga hari pelaksanaan Amil Camp 2019, para amil dari berbagai daerah dapat bertukar pikiran untuk saling belajar.
“Amil yang baru bergiat dapat belajar kepada amil dari daerah yang sudah berkembang dan maju, jangan malu untuk belajar,” katanya. Di sinilah informasi zakat bisa meningkatkan wawasan amil, sehingga ada inspirasi baru yang memotivasi amil untuk maju, jelas Hilman.
Yang berbeda dari Amil Camp sebelumnya, kata Hilman, dari beberapa amil yang hadir telah memperoleh sertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi. Jadi semua bisa saling belajar dan melengkapi.
“Belajar dari sisi kemampuan, pengetahuan, dan perilaku yang mendasari etos kerja seorang amil,” paparnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, yang diwakili Dikdik Dahlan Lukman, Ketua Majelis Tabligh PWM Jabar, mengatakan, dalam data perkembangan zakat di Indonesia, potensinya mencapai Rp 232 triliun, sementara pada 2018, yang baru terserap baru 8.5 triliun. Artinya baru sebesar 3, 5 persen dari angka potensi sebesar Rp 232 triliun.
Sementara Suyatno, Bendahara Umum PP Muhammadiyah mengatakan, telah mengikuti perkembangan Lazismu 10 tahun terakhir ini dan 5 tahun belakangan ini, Lazisnu telah dikenal luas.
Lazismu telah merancang beberapa program yang didalamnya ada peluang lebih luas untuk meningkatkan penghimpunan dan menjangkau pernerima manfaat lebih banyak. Ia berharap ini menjadi potensi besar bagi umat Islam, membantu pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun kesempatan bersinergi dengan lembaga zakat lainnya.
"Semoga acara Amil Camp 2019 ini berjalan sukses dan amil-amil Lazismu menjadi amil yang profesional, amanah dan berkualitas," pungkas Suyatno.
Sumber: media lazismu
Tags:
Arsip Berita