Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA –  Bertepatan Hari Lingkungan Hidup Nasional pada 10 Januari 2020, Muhammadiyah melalui Majelis Lingkungan Hidup (MLH) terus menunjukkan bentuk komitmennya meneguhkan “Gerakan Muhammadiyah Menyejukan Bumi”. Yang mana komitmen ini sudah ada sejak ditegaskannya dalam Muktamar ke-47 di Makassar dan menjadi keputusan MLH PP Muhammadiyah. 

 

Dikatakan Muhjidin Mawardi Ketua MLH PP Muhammadiyah, untuk dapat menyukseskan adanya komitmen tersebut. Majelis Lingkungan Hidup diantara visi dan misinya antara lain turut berperan aktif mengadvokasi kepada masyarakat berkenan dengan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan hidup. 

 

Adapun visi MLH PP Muhammadiyah adalah, terwujudnya kesadaran, kepeduliaan dan perilaku ramah lingkungan warga Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya dalam rangka melaksanakan amar ma‟ruf nahi munkar (Rakornas MLH PP Muhammadiyah, 2018).

 

“Nah dari visi dan misi itulah MLH terus memberikan ajakan-ajakan kepada masyarakat melalui pendidikan dakwah untuk mencintai dan mengal lingkungan hidup," papar Mujhidin, pada Jum'at (10/1) saat dimintai keterangan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta. 

 

Melalui pendidikan misalnya, dijelaskan Mujhidin MLH PP Muhammadiyah belum lama ini menjalin kerjasama dengan Kwartir Pusat Hizbul Wathan dengan pelatihan kader lingkungan Muhammadiyah sekaligus pengukuhan. 

 

“Harapannya dengan pelatihan itulah kader-kader yang sudah mendapatkan pendidikan lingkungan itu bisa menularkan pengetahuan dan keterampilannya untuk kepada masyarakat lebih luas. Bahkan sudah ada tindak lanjut dari mereka dengan membuat kampanye poster peduli lingkugan melaui Hizbul Wathan,” jelas Muhjidin. 

 

Selain ajakan dakwah dan pendidikan lingkugan, MLH melalui progam-progamnya juga bekerjasama dengan berbagai pihak sebagai upaya meneguhkan komitmen Muhammadiyah menyejukkan bumi, diantaranya: progam lintas majelis/lembaga yang melibatkan AUM, PTM, Wilayah hingga cabang Muhamamdiyah, progam terpadu yang melibatkan KLHK, BMKG, ESDM, Kemendikbud, NGO dan swasta, terakhir progam mandiri dengan menyebarluaskan informasi dan aplikasi asas pelestarian lingkungan hidup di masyarakat. 

 

Misalnya, dijelaskan Muhjidin hal yang sudah direncanakan MLH Muhammadiyah adalah mengadakan seminar sebelum Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, dan menyarankan adanya penggunaan tumbler dari peserta agar mengurangi kemasan air minum dari Muhammadiyah. 

 

Upaya itu, dikatakan Muhjidin sebagai komitmen gerakan Muhammadiyah menyejukan bumi dimana Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar telah menegaskan peran aktif Muhammadiyah dala isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal terutama terkait dengan penyelamatan dan pengelolaan lingkungan. 

 

“Jadi, warga Muhamadiyah harus berpikir sebagaimana perpegang pada hadist Rasulullah ‘Jika terjadi kiamat sementara di tanganmu salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamkanya. Maka tanamlah. (HR. Bukhori & Ahmad). Itu harus menjadi dorongan warga Muhammmadiyah untuk peduli lingkungan, “ pungkasnya. (Andi)