Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Teologi Al Maun dan Peran Program CSR

Homepage

Teologi Al Maun dan Peran Program CSR

Kamis, 23-01-2020
Dibaca: 361

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA — Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diklitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selengarakan acara Diskusi Publik dan Diseminasi Hasil Riset pada (23/1) di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro No 23 Terban, Yogyakarta.

Membuka sekaligus memberi sambutan, Ketua Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad mengajak untuk terbuka dan membuka hati untuk giat belajar. Ajaka ini berlaku kepada generasi mudan dan tua, karena proses belajar tidak memandang usia, Ia juga meminta supaya forum seperti dilanjutkan.

“Suatu terobosan bagi Dikti berkaitan dengan diskusi ini, kita patut untuk belajar dalam segala hal. Keterbukaan fikiran dan hati para pembelajar yang akan membawa kepada hasil riset yang lebih baik, dan melakukan riset lebih banyak,” ungkap Lin.

Sebagai pembicara, Rismawati Sudirman memaparkan hasil penelitian Disertasi yang berjudul Konsep Corporate Spiritual Responbility: Sebuah Dekonstruksi atas Konsep Corporate Social Reponbility dengan Teologi Al Ma’un untuk S3 program Doktoralnya di Ilmu Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.

Menerangkan masalah Corporate Social Responsibility (CSR), Dosen Universitas Muhammadiyah Palopo ini menyebut bahwa, terjadi penyimpangan antara keinginan konsep keilmuan dengan dunia praksis ternyata dipengaruhi oleh kesadaran seseorang dalam membangun filosoif ilmu pengetahuan.

“Konsep CSR yang dibangun oleh Elkington memang hanya berhenti pada ranah materi, sehingga secara praktik tenggungjawabnya hanya berputar pada tanggungjawab empirik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, adanya Al Ma’un sebagai penyeimbang kehidupan, penelitian ini berbahan baku Al Ma’un dan memakai konsep Ulil Albab sebagai alat bedah, serta dalam melakukan penelitian melibatkan prosedur proses, zikir-do’a, tafakur, tahanus, dan memakai intuisi.

Formula konsep CSR Al Ma’un untuk organisasi non-profit adalah bentuk tanggung jawab yang dijalankan oleh seorang khalifah atas dasar iman dan takwa yang melahirkan cinta kasih sayang dan terrefleksi dalam bentuk tindakan menjaga, melindungi, mencukupi, mendidik dan membina sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Palopo ini menjelaskan bahwa, konsep CSR berbasis Teologi Al Ma’un kemudian disebut sebagai Konsep Corporate Spiritual Responbility (CSpR). Yaitu sebuah tanggung jawab perusahan untuk hidup dan menghidupi dirinya, manusia dan alam semesta dalam aktivitas bisnis yang berakhlakul karimah.

Penelitian yang dilakukan tersbeut mengambil tempat di tiga Amal Usaha Muhammadiyah di Kota Malang, yakni Panti Asuhan Muhammadiyah, Rumah Sakit Islam (RSI) ‘Aisyiyah Klojen, dan PT Tiga Cahaya Utama.

Hadir dalam acara tersebut, Lincolin Arsyad (Ketua Majelsi Diklitbang PP), Ahmad Ma’ruf (Wakil Ketua MPM PP) sekaligus ditunjuk sebagai moderator, Nurhadi (Tim Asistensi Majelis Diklitbang PPM, Wakil Dekan Fisipol UGM) sekaligus penangap, jajaran pengurus Majelis Diklitbang PP, dan beberapa perwakilan dari Majelis baik yang ditingkat Pimpinan Daerah dan Wilayah Muhammadiyah se-DIY. (a'n)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website