Praksis Gerakan Al Ma'un Jelang Satu Abad 'Aisyiyah
Dibaca: 1996
Yogyakarta - Prof. Dr. Din Syamsuddin Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pagi tadi telah secara resmi membuka Tanwir I 'Aisyiyah (19-21/10). Selain itu, dalam kesempatan yang sama dilakukan juga Peresmian Kampus Terpadu Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Dra. Noordjannah Djohantini, MM., M.Si. Pembukaan Tanwir dan Peresmian Kampus Terpadu Stikes 'Aisyiyah dihadiri juga oleh Menteri Kehutanan RI, H. Zulkifli Hasan, SE, MM; Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si; Wakil Bupati Gunung Kidul, Drs. Immawan Wahyudi; Ketua Kopertis Wilayah V, Ketua APTISI, serta ribuan orang dari Pimpinan 'Aisyiyah se Indonesia.
Din mengungkapkan bahwa kesuksesan penyelenggaran Tanwir terletak pada kemauan dan kemampuan 'Aisyiyah untuk melakukan substansiasi atau pemaknaan terhadap keputusan Muktamar 'Aisyiyah serta kontekstualisasinya dengan dinamika zaman. Tema Tanwir “'Aisyiyah Jelang Satu Abad: Gerakan Praksis Sosial Al-Ma'un untuk Kemajuan Bangsa”, menurut Dien, semakin menegaskan kontribusi 'Aisyiyah bagi kemajuan bangsa berbasis gerakan praksis Al-Ma'un yang merupakan watak gerakan 'Aisyiyah-Muhammadiyah. Dari asal katanya, tambah Dien, Al-Ma'un berarti hal yang berguna, sehingga gerakan Al-Ma'un merupakan gerakan yang menyebarkan manfaat dengan membangun dan memperkuat landasan budaya kehidupan masyarakat. Itulah yang membedakan watak gerakan Muhammadiyah dengan gerakan struktural yang banyak dilakukan oleh partai politik.
Pada kesempatan tersebut, Noordjanah Djohantini juga mengatakan bahwa kekuatan ‘Aisyiyah yang berbasis jamaah dan amal usaha yang tersebar di seluruh Indonesia ini menjadi kekuatan strategis untuk memajukan bangsa. 'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muslim Muhammadiyah telah menempuh perjalanan panjang berkiprah bagi bangsa dan peradaban Islam selama hampir 1Aabad dengan membawa misi Amar Ma’ruf Nahi Munkar. “Kontribusi 'Aisyiyah dilakukan melalui dakwah dan jihad di berbagai bidang, antara lain pendidikan, ekonomi, kesehatan, pendidikan politik maupun usaha lain dengan berbasis pada gerakan Keluarga Sakinah dan Qoryah Thoyyibah,” tambahnya. Berkat kontribusinya, 'Aisyiyah telah memperoleh penghargaan 3 (tiga) penghargaan, antara lain dari Kementrian Kehutanan, Anugerah Peduli Pendidikan, dan MDG’s Award atas peran strategis 'Aisyiyah bagi kemajuan bangsa yang sejatinya telah dimulai sejak 'Aisyiyah berdiri.
Terkait peresmian Kampus Terpadu Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta, dalam sambutannya, Warsiti M.Kep., Sp.Mat selaku Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengatakan, “Berdirinya Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan bukti konkret berkembangnya amal usaha ‘Aisyiyah di bidang pendidikan.” Diharapkan, tambah Warsiti, keberadaan STIKES ‘Aisyiyah ini dapat memberikan manfaat yang luas sehingga bisa mewujudkan Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin.”
Dr. Bambang Supriyadi, CDE selaku Ketua Kopertis Wilayah V juga merasa senang dengan peresmian kampus terpadu Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta. Ia berharap, berdirinya kampus terpadu Stikes 'Aisyiyah ini dapat memacu kemajuan Stikes 'Aisyiyah. Ia menginformasikan, saat ini, dari 6000 mahasiswa sekolah tinggi kesehatan di Yogyakarta, sebanyak 2500 mahasiswa atau hampir sepertiganya merupakan mahasiswa Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta. Bambang juga menyambut baik rencana Stikes 'Aisyiyah untuk membuka Program Pascasarjana Kebidanan sebagaimana yang dilontarkan oleh Ketua Umum PP 'Aisyiyah. (tim media centre Tanwir 'Aisyiyah)
Tags: tanwir, jogja, praksis gerakan al ma'un
Arsip Berita