Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Tunjukkanlah Sikap Simpati dan Empati kepada Jenazah dan Pasien Positif Covid-19

Homepage

Tunjukkanlah Sikap Simpati dan Empati kepada Jenazah dan Pasien Positif Covid-19

Jum'at, 03-04-2020
Dibaca: 1689

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA - Saat ini bangsa dunia, khususnya Indonesia sedang menghadapi musibah besar, yakni wabah covid 19. Dalam menghadapi musibah tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak masyarakat untuk saatnya menunjukkan kepedulian, kebersamaan, dan persatuan dalam menghadapi musibah yang besar ini.

“Kepada mereka yang menderita covid 19, baik yang menjadi pasien atau yang telah meninggal, tunjukkan lah kemuliaan sikap kita kepada saudara-saudarakita tersebut. Mereka yang positif kita perlakukan dengan baik, ketika mereka dikarantina atuapun dikarantina sendiri maka dengan tetap kita mengikuti protokol kesehatan melakukan jarak sosial. Tetapi buktikanlah kita mendukung mereka, kita tidak anti kepada mereka bahkan kita tunjukan semangat solidaritas kita,” ucap Haedar pada Jum’at (3/4) di Yogyakarta.

Haedar berharap masyarkat dapat menunjukkan sikap simpati dan empati kepada sesama.

“Bagi sodara kita yang meninggal akibat covid 19 kita doakan mereka mendapat tempat di sisi Allah dan kita harus menunjukan sikap kemuliaan kita terhadap jenazah. Jenazah korban atau karena covid 19 adalah saudara kita juga, mereka tidak menghendaki itu, bahkan sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mulia, apalagi ada tenaga kesehatan karena bakti dan pengkhidmatannya,” tutur Haedar.

Dalam pandangan Islam bahwa jika mereka beriman dan berikhtiar, mereka yang meninggal karena covid 19 dapat pahala sebagaiaman orang yang mati syahid. Karena itulah kita sebagai orang keluarga besar bangsa dan masyarakat dimanapun berada, tunjukkan empati dan simpati kita kepada mereka, doakan mereka dan jangan sampai ada yang menolak jenazah dimakamkan ditempat masing-masing, apa lagi kalau pemakaman itu sudah sesuai dengan protokol yang ditentukan oleh pemerintah.

“Sikap berlebihan itu tidak menunjukan budi mulia dan solidaritas sosial kita yang selama ini menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Kami paham bahwa warga masyarakat dan kita semua tidak ingin tertular, tetapi kita jangan panik dan tetap menunjukan sikap yang mulia kepada pasien dan mereka yang meningal karena covid 19,” ujar Haedar.

Karena itulah bentuk dari sikap sosial kita yang postif yang religius, dan menujukan gotong royong sebagai keluarga besar bangsa.

“Di saat seperti ini jadikan momentum musibah ini sebagai untuk semakin dekat dengan Allah, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tunjukkan pula kita untuk selalu beramal sholeh bagi kehidupan diri kita, keluarga kita, dan keluarga besar masyarakat dan umat manusia semesta,” tutup Haedar.

Sumber Gambar: Titro.id


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website