Pendemic Covid-19 Turut Berdampak pada Peternak Ayam Binaan Muhammadiyah

Senin, 13-04-2020
Dibaca: 138

MUHAMMADIYAH.ID, KLATEN — Dampak adanya wabah covid-19 turut dirasakan oleh peternak ayam Broiler Organic Muhammadiyah (Bronicmu), selain pasar yang sulit harga daging ayam siap panen harganya juga merosot sampai pada angka kisaran Rp 19.000 sampai Rp 21.000/kg.

Husni Thamrin, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten saat dimintai keterangan terkait merosotnya harga daging ayam Bronicmu menjelaskan, bahwa terjadinya penurunan harga ini secara langsung adalah dampak terjadinya wabah covid-19. Bukan hanya Bronicmu, anjloknya harga juga dialami jenis daging ayam yang lain.

“Termasuk harga ayam broiler konvensional juga jatuh, karena situasi wabah bencana seperti ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasar,” ungkap Husni saat dimintai keterangan tim muhammadiyah.id pada Senin (13/4).

Pada kesepakatan awal, pasar ayam Bronicmu adalah untuk memenuhi kebutuhan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), baik itu pesantren, dan AUM lain. Akan tetapi karena adanya wabah covid-19, AUM tersebut diliburkan. Sehingga pengurus harus memutar otak supaya ayam yang siap terpasarkan.

Diantaranya adalah melalui dibentuknya Rumah Potong Hewan (RPH) oleh kelompok peternak yang dikelola secara syariah. Untuk memastikan kehalalan proses pemotongan, kelompok ternak mengandengan Juru Sembeli Halal (Juleha) yang telah bersertifikasi.

“Saat ini RPH tersebut baru ada didua kelompok, yakni di Karangdowo dan Mbayat, Kabupaten Klaten, Jateng,” tambahnya.

Selain menjual sudah dalam bentuk daging bersih, kelompok peternak ayam Bronicmu juga menjual ayam dalam bentuk hidup. Untuk perbandingan harga, untuk daging ayam yang bersih siap olah berada pada kisaran harga Rp 30.000-Rp 33.000/kg, sedangkan ayam dalam keadaan hidup dijual pada harga mulai dari Rp 19.000- Rp 21.000/kg.

Saat ini dalam sekali panen, kelompok bisa menghasilkan 1000 ekor/minggu atau sekitar 1,7-2,0 ton. Jumlah tersebut dihasilkan dari setelah tebar benih ayam yang melalui masa perawatan mulai dari 30 sampai 35 hari. Mengakali jumlah panen yang melimpah namun terkendala dalam tahap pemasaran, kelompok juga berinisiatif mengolah daging dalam bentuk frozen food.

“Pada masing-masing kelompok sedang kita acarakan untuk frozen foodnya, tapi baru bisa dalam kapasitas kecil antara 300 kg/kelompok,” tuturnya.

Namun dalam pelaksanaannya mengalami kendala dalam keuangan, bukan tidak ada dana untuk mengeksekusi gagasan tersebut. Akan tetapi lebih kearah persoalan teknis, yakni kesulitan melakukan pencairan dana, karena Bank mitra sedang melakukan lockdown karyawan. Sehingga pelayanan untuk mencarikan uang terganggu.

Kedepan kelompok akan memperluas cakupan pemberdayaan kepada masyarakat yang memiliki keahlian untuk pengoalahan ayam siap konsumsi, serta memiliki jiwa enterpreneur. Rencanya, kata Thamrin, akan membangun outlet penjualan ayam cepat saji. Jika memungkinkan akan ada upaya untuk membentuk waralaba, namun saat ini dimulai dari yang kecil dahulu.

Kelompok peternak dampingan MPM PDM Klaten dan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Pusat ini menyelaraskan keberadaannya dengan cita-cita LazisMu yakni menciptakan filantropreneur. Namun disaat situasi sekarang ini yang unpredictable, focus gerak utama yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan hasil panen.

Terkait keunggulan, ayam Brnoicmu ini dalam pemberian pakan tidak menggunakan bahan kimia. Peternak memilih pakan yang tidak dicampur antibiotic dan tidak disuntik hormon, ayam juga diberi jamu-jamuan seperti temulawak, kunyit, jahe dan rempah lain yang bermanfaat. Pemakaian pakan alami ini yang menyebabkan daging ayam tidak amis dan minim lemak, sehingga baik untuk dikonsumsi.

Husni menambahkan, tiap 100 gram daging hanya mengandung 15 mg cholesterol, hal ini telah melewati hasil uji lab di Sucofindo. Serta ayam Bronicmu ini memiliki rasa daging yang nikmat, teksturnya lembut dan mendapat jaminan halal. Untuk melakukan pemesanan bisa menghubungi Husni Thamrin (0812-2963-2936) dan Anshori (0852-9314-5177). (a'n)

Tags: