Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > MCCC Kalsel Bergerak Lakukan Pencegahan Penyebaran Covid-19

Homepage

MCCC Kalsel Bergerak Lakukan Pencegahan Penyebaran Covid-19

Kamis, 16-04-2020
Dibaca: 129

MUHAMMADIYAH.ID, BANJARMASIN - Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bergerak menjalin sinergi dengan berbagai pihak di Kalimantan Selatan dalam upaya pemberantasan penyebaran COVID-19.

Rabu, 15 April 2020 relawan MCCC Kalsel menyalurkan bantuan berupa hand sanitizer yang diproduksi oleh Universitas Muhammadiyah Banjarmasin kepada Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batola yang diterima oleh Hery Sasmita, mewakili Bidang Komunikasi dan Informatika. Selain menyalurkan hand sanitizer, relawan MCCC Kalsel juga menyerahkan poster edukasi pencegahan COVID-19 di Kantor Pemerintah Kabupaten Batola ini.

Hendra Permana Saputra selaku perwakilan MCCC Kalsel mengatakan bahwa pembagian hand sanitizer ini sangat bermanfaat bagi Gugus Tugas COVID-19 yang berada di lapangan. Hal ini penting karena dapat menjadi solusi saat tidak ada sabun cuci tangan dan air saat bertugas. Hendra yang juga dipercaya menjadi penanggung jawab pembuatan disinfektan oleh MCCC Kalsel ini berharap distribusi hand sanitizer bisa terus diperluas.

"Semoga hand sanitizer bisa kita distribusikan di tempat-tempat umum, seperti di pasar, terminal dan lain-lain," harapnya.

Bantuan dari MCCC Kalsel ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Batola. Hery yang juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Batola ini mengharapkan lembaga formal dan non formal serta pemerintah baik provinsi dan pusat dapat membantu pemerintah kabupaten dalam pendanaan dan perlengkapan.

Pihaknya sendiri melakukan berbagai persiapan dan upaya dalam menghadapi COVID-19 seperti disinfektasi, pemberian masker, pendataan dan pemeriksaan ODR/OTG dan ODP, karantina ODP OTG, perawatan pasien positif dan PDP, serta pemakaman PDP meninggal. Untuk pembuatan masker, BLK Disnaker Kabupaten Batola telah diperuntukkan khusus menjahit masker kain. Sampai saat ini sudah membuat sekitar 2.500. Disamping itu, PKK juga telah menggerakkan para penjahit di tingkat kecamatan untuk memproduksi masker kain. Rata-rata masker kain yang dibuat penjahit di tingkat kecamatan adalah 800 masker kain.

Hery juga mengemukakan kesulitan yang dihadapi oleh Kabupaten Batola, terutama dalam hal penyediaan APD dan kesiapan rumah sakit.

"Ruang Isolasi RSUD belum memadai, APD yang masih sangat terbatas sehingga untuk pemeriksaan ODR/OTG yang baru jadi agak kesulitan jika ODR/OTG tidak kooperatif untuk memeriksakan diri langsung ke puskesmas," jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa tenaga kesehatan untuk menangani karantina dan isolasi masih minim, sementara untuk keterbatasan alat thermal scanner juga dirasakan, terutama untuk posko yang berada di perbatasan.

Ketika ditanya harapannya terkait COVID-19, Hery berharap pandemik Corona ini segera berakhir dengan kerjasama seluruh pihak. Dan yang tidak kalah penting, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) ini tetap berlanjut dan menjadi budaya. Ia juga memuji aksi dari MCCC Kalsel.

"Gerakan-gerakan seperti MCCC ini sangat bagus, khususnya menstimulasi gerakan-gerakan lain dari pihak swasta dan organisasi formal dan non formal lainnya. Masukannya mungkin tidak banyak bahkan dapat dibilang tidak ada tapi jika berkenan bisa ditambahkan lagi dengan sosialisasi pentingnya menggunakan masker utamanya di Banjarmasin karena jujur, warga Banjarmasin masih jauh dari sadar akan pentingnya masker ini," tutupnya.

Sumber: (Tim Media MCCC Kalsel/Mon)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website