Jadikan Ibadah Puasa Ramadan sebagai Pencerah Akal Pikiran
Dibaca: 120
MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA - Dalam menjalakan ibadah Ramadhan, kita berharap wabah covid-19 ini selesai. Tapi apabila Allah belum mencabut wabah ini, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih sudah memberikan tuntunan ibadah.
“Kita harus beribadah di rumah masing-masing, tetapi makna ibadah itu harus tetap. Tentu ibadah puasa bulan Ramadan harus ditunaikan bagi mereka yang mampu, dan bagi para petugas medis yang jika berpuasa hilang kekuatannya atau lemah, maka di sinilah tarjih memberi tuntunan,” ucap Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam menyampaikan tausyiah Tabligh Akbar secara daring yang diinisiasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Gorontalo pada Ahad (19/4).
Haedar mengajak untuk menjadikan puasa Ramadan tahun ini seperti tahun-tahun yang lalu pada jiwanya, yakni jadikan puasa Ramadan sebagai tazkiyatun nafs, karena puasa itu tujuannya sama disetiap tahunnya. Yakni supaya engkau menjadi orang yang bertaqwa,
“Puasa kita jadikan sebagai tanwirun aql wal ilmu, pencerahan akal pikiran dan puasa tidak membuat kita berhenti membaca dan mencari ilmu. Bahkan dengan puasa menghidupkan aql salim kita, dengan membaca al qur’an, tadaru, tadabur,” ucap Haedar.
Jadikan puasa untuk menghidupkan amal kita, tashlihul 'amal, memperbarui amaliah, termasuk amal ijtima'i atau perbuatan sosial dengan sesama dan lingkungan.
“Harus ada yang hidup di jiwa kita, amal yang jernih, amal yang membawa kemaslahatan harus hidup. Dalam Ramadhan bukan hanya taqarub ilallah tapi juga tetap menjalin hubungan dengan manusia,” pungkas Haedar.
Tags:
Arsip Berita