Kader 'Aisyiyah Gerakkan Posko Siaga Covid-19
Dibaca: 121
MUHAMMADIYAH.ID, SUMEDANG - Keinginan untuk menjaga desanya dari kemungkinan masuknya Covid-19 telah membawa Pipit Marliani seorang kader Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) dari program MAMPU-‘Aisyiyah di Desa Licin Sumedang menjadi seorang pelopor. Ia bersama kader dan anggota BSA yang lain mendirikan Posko Desa Siaga Covid-19 dan aktif mengisinya dengan berbagai kegiatan.
Pipit menambahkan bahwa awalnya upaya membuat tim Covid-19 ini karena di Desa Licin banyak terdapat ODP (Orang Dalam Pengawasan) karena banyak warga Desa yang bekerja serta kuliah di luar kota. “Sempat ada kekhawatiran kalau ada yang datang dari kota, jadi masyarakat panik juga saling curiga,” papar Pipit yang merupakan seorang guru TK.
Melihat kondisi masyarakat desanya, Pipit kemudian tergerak dan berinisiatif menemui pihak Pemerintahan Desa dan menyampaikan niatnya untuk membentuk relawan siaga Covid-19. “Melihat kondisi waktu itu saya sedih dan berpikir apa yang bisa kita lakukan karena saya tidak mengerti tentang medis, tetapi kalau semuanya acuh siapa yang peduli untuk bergerak ?, ” jelas Pipit.
Upaya Pipit untuk membentuk relawan siaga Covid-19 di sambut baik dan disetujui oleh pihak Desa hingga akhirnya terbentuklah Satgas Desa Siaga Covid-19 dengan Pipit ditunjuk sebagai koordinatornya dengan melibatkan perempuan lain sebagai relawan.
“Karena kebanyakan bapak-bapak kurang terlibat akhirnya Posko ini dikelola ibu-ibu dan kader BSA.” Setelah terbentuknya satgas ini Pipit bersama rekannya melakukan edukasi dengan memberikan informasi kepada masyarakat. Kami menjelaskan kalau ada ODP seperti apa, si ODP juga harus melakukan apa sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Kegiatan edukasi ini menurutnya juga dilakukan dengan menyampaikan pengumuman-pengumuman lewat masjid. Kami bekerjasama dengan tokoh agama tokoh masyarakat memberikan info Covid-19 lewat pengeras suara masjid, kan akan kedengaran oleh semua itu,” jelasnya.
Selain memberikan edukasi dan melakukan pengawasan kepada ODP, relawan Posko Desa Siaga Covid-19 Desa Licin juga melakukan pembuatan masker yang dibagikan kepada masyarakat. “Di sini ada ibu-ibu yang bisa menjahit kemudian kami inisiatif untuk menjahit masker, ada yang bawa mesin jahit ke posko, ada yang menjahit di rumah,” jelas Pipit.
Pada awalnya bahan untuk pembuatan masker di dapat dengan membeli secara patungan. Kemudian pembuatan masker ini berkembang dengan menerima sumbangan kain dari masyarakat. “Karena mencari bahannya juga susah, kita sampai cari sumbangan kerudung bekas yang adem untuk pembuatan masker dua lapis, kami juga menerima bahan kaos dan perca yang tidak terpakai tetapi masih bagus ya kita gunakan yang ada saja,” terangnya.
Selain itu, tim bersama karang taruna desa juga bekerjasama untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke wilayah desa.
“Kami juga menyediakan bahan pembuatan disinfektan yang dapat dibeli oleh warga dengan harga normal, ini untuk mendorong warga agar dapat bersih-bersih rumahnya sendiri,” jelas Pipit.
Pipit mengaku kedepannya ia ingin dapat memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Walaupun ada pendataan bantuan oleh pemerintah desa tetapi kadang-kadang ada saja masyarakat yang terlewat, nah kita ingin kedepannya dapat bekerjasama dengan donator untuk memberikan sembako kepada mereka yang membutuhkah. Pipit berharap apa yang ia dan rekan-rekannya lakukan ini dapat membawa manfaat dan menjaga Desa Licin terbebas dari Covid-19.
Sumber: (Suri)
Tags:
Arsip Berita