Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Kelompok Difabel Dampingan MPM Sumbang Masker dan APD Bagi Tenaga Kesehatan

Homepage

Kelompok Difabel Dampingan MPM Sumbang Masker dan APD Bagi Tenaga Kesehatan

Rabu, 06-05-2020
Dibaca: 131

MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA — Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian (Bank) Difabel, Ngaglik-Sleman dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan kegiatan "Difabel Bakti Jogja, Bersama Melawan Corona"  berupa donasi 1000 masker dan 50 APD  overall kepada Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (6/5) di Kompleks Gubernuran, DIY.

Diterima secara langsung oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Dalam pertemuan terbatas yang dilakukan, KGPAA Paku Alam X  mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif dari pengurus KSP Bank Difabel dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan wabah covid-19.

Secara khusus, Ia berpesan kepada pengurus untuk membantu mensosialisasikan kepada teman-teman difabel lain supaya disiplin mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah. Hematnya, melihat fakta di lapangan banyak warga masyarakat DIY yang mulai mengabaikan protokol kesehatan tersebut. 

KGPAA Paku Alam X juga berharap kepada KSP Bank Difabel untuk terus berupaya mandiri. Sebagai kelompok rentan, difabel harus memiliki sensifitas kelembagaan yang baik. Pengorganisasian yang terbentuk saat ini kedepan harus lebih baik dan massif lagi dalam melakukan aksi dan gerakan. Sehingga, kelompok difabel tidak lagi dipandang sebelah mata.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Bank Difabel, Ngaglik mengaku bersyukur, pasalnya keberadaan mereka sebagai kelompok rentan mampu ikut andil dalam penanganan masalah wabah covid-19. Kuni Fatonah, Ketua KSP Bank dalam wawancara mengatakan bahwa pihaknya dalam keadaan apapun, terlebih saat ini tidak lagi berposisi sebagai obyek, melainkan sebagai subyek perubahan.

“Ini kami juga ingin berkontribusi dalam pembangunan ini, kita tidak mau hanya menjadi obyek, tapi kita juga mau menjadi subyek, terutama pada kondisi covid-19,” tuturnya.

Kuni menjelaskan, selain disumbangkan kepada Tim Gugus Tugas Alat Pelindung Diri (APD) yang diproduksi oleh kawan-kawan difabel juga disorder oleh beberapa instansi yang bukan hanya dari DIY, melainkan juga dari Jawa Tengah. Ambil bagian pada proses pembuatan/penjahitan APD, dimaksudkan juga untuk memberdayakan anggota yang lain.

Selama proses pembuatan yang memakan waktu kurang lebih 30 hari, anggota kelompok Bank Difabel mampu memproduksi sebanyak 2000 Baju Azmat dan lebih banyak masker muka. Berjalannya produksi APD juga sebagai pemasukan ekonomi bagi keluarga difabel, di mana mayoritas difabel bermatapencaharian pada sektor swasta terdampak dan usahanya tutup selama wabah.

Jobdesk kita bagi diantara teman-teman, yang memiliki keahlian memotong kita berikan job untuk memotong, dan yang menjahit kita pasrahi untuk menjahit. Selama produksi kita melibatkan sebanyak 15 anggota, yang terdiri dari berbagai jenis difabel,” tambahnya.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website