Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Komitmen ‘Aisyiyah Tangani TBC di Masa Pandemi

Homepage

Komitmen ‘Aisyiyah Tangani TBC di Masa Pandemi

Kamis, 03-09-2020
Dibaca: 102

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – PR TB ‘Aisyiyah melaksanakan Seminar Daring bertajuk “Pendampingan Kelompok Terdampak TBC melalui Rumah Singgah: Bermitra, Berdaya, Berkelanjutan!” Seminar dilakukan melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung melalui Youtube PR TB ‘Aisyiyah.

Seminar dihadiri oleh 152 peserta yang terdiri dari 12 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA), para pengelola program TBC Care tingkat provinsi dan kabupaten/kota, manajer kasus (pendamping untuk pasien TBC resisten obat), organisasi mitra yakni PELKESI dan PERDHAKI, 14 organisasi mantan pasien dari berbagai propisi, organisasi masyarakat sipil serta peserta umum dari kalangan pegiat sosial.

Acara dibuka oleh Dra. Siti Aisyah, M.Ag  yang merupakan Ketua Dewan Pembina PR TB ‘Aisyiyah. Aisyah memberikan gambaran tentang kiprah ‘Aisyiyah dalam mengusung Perempuan Berkemajuan serta bagaimana ‘Aisyiyah berkomitmen dalam penanggulangan TBC.

Aisyah mengutip yang disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang mengingatkan bahwa Aisyiyah adalah Ibu Negri karena ikut mendirikan negri sebagai salah satu perwakilan perempuan di BPUPKI juga penggagas Kongres Perempuan 1928 bersama organisasi perempuan lainnya jadi “Ketika negeri sedang sakit maka Ibu tidak akan bisa tidur, begitu juga dengan ‘Aisyiyah dalam penanggulangan TBC dan Melawan COVID-19.”

Sesi pembukaan ini menjadi pengantar acara seminar daring dan menjadi lebih bersemangat yang tampak dari antusiasme peserta dalam sesi selanjutnya. Sesi seminar daring dimoderatori oleh Ninik Annisa, MA (Senior Project Coordinator PR TBC ‘Aisyiyah).

Paparan pertama disampaikan oleh Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si, Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang memberikan berbagai teknik dan strategi untuk pemberdayaan ekonomi dan membangun jejaring. Setidaknya ada 5 strategi yang penting untuk diperhatikan yakni penguatan kelembagaan, kepemimpinan, pemberdayaan ekonomi itu sendiri, advokasi dan membangun jaringan, serta melakukan monitoring dan evaluasi serta pembelajaran dari tahapan pemerbedayaan itu sendiri.\

 

Secara spesifik, Tri juga menyampaikan bagaimana analisis gender dalam pemebrdayaan yang melihatnya dari kebutuhan praktis dan strategis.

 “Pemberdayaan ekonomi diawali dengan pemetaan kebutuhan dan potensi pasien atau keluarga pasien berbasis komunitas. Pemberdayaan ekonomi ini bisa dengan model pendampingan kelompok maupun individu,” ujar Tri.

Lebih lanjut, pada paparan kedua disampaikan oleh Bunga Pelangi, MKM (Community Development Coordinator) terkait Hasil Needs Assessment Pengembangan Shelter PR TBC ‘Aisyiyah. Diinformasikan bahwa telah terdapat 12 Shelter di 14 wilayah kerja TBC Care ‘Aisyiyah dengan berbagai tantangan yang ditemui saat memilih shelter serta bagaimana pengelolaannya selama ini. Setidaknya akan dilakukan pengembangan shelter dinilai dari 4 aspek yakni aspek edukasi, psikososial, penegakan hak asasi manusia dan kesetaraan gender, serta pemberdayaan ekonomi.

Perwakilan PDA Garut, dr.Sakinah Ginna, Ketua Majelis Kesehatan PDA Garut turut serta untuk memberikan informasi pengalaman baik kolaborasi pentahelix dan bagaimana komitmen PDA dalam tetap khusnul khotimah melaksanakan program penanggulangan TBC. Rumah singgah yang ada di Desa Sukamentri, Kecamatan Garut Kota merupakan wujud kepedulian terhadap pasien TBC (Baik TBC Sensitif Obat maupun RO) yang kurang mampu dan rumahnya tidak layak huni untuk diinapkan sementara (2 minggu-2bulan) di awal pengobatan.

“Harapannya adalah dapat memutus rantai penularan dari TBC. Tidak hanya itu, rumah singgah TBC juga dicanangkan untuk menjadi pusat kegiatan mendukung eliminasi TBC, Desa Siaga TBC dan tentunya sebagaimana marwah organisasi ‘Aisyiyah –menjadikannya Desa Sehat Qoryah Thoyyibah ‘Aisyiyah (DSQTA),” ungkap dr. Ginna.

Acara seminar daring ini ditutup dengan sambutan  Tuti Alawiyah, MSSW, PhD, Program Manager PR TBC ‘Aisyiyah yang memberikan arahan untuk replikasi dan adaptasi praktik baik dari pengalaman kolaborasi lintas sektor. Selain itu juga mempersiapkan strategi berkelanjutan dari penanggulangan TBC melalui upaya pemberdayaan. (Syifa)

Sumber : Bunga & Rakhma


Tags: 'Aisyiyah, TBC, Pimpinan Pusat, Pandemi, Penanganan, Program
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website