Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Pelan Tapi Pasti, Persyarikatan Garap Internasionalisasi Muhammadiyah

Homepage

Pelan Tapi Pasti, Persyarikatan Garap Internasionalisasi Muhammadiyah

Sabtu, 05-09-2020
Dibaca: 92

MUHAMMADIYAH.ID, JERMAN – Setelah berhasil membumikan gerakan pencerahan dengan baik di Indonesia selama satu abad, Muhammadiyah di usia abad kedua mulai melangkah untuk menyebarkan gagasan Islam Berkemajuan ke luar negeri.
 
“Muhammadiyah selalu punya komitmen tinggi bagaimana Indonesia menjadi sesuai dengan yang dicita-citakan para pendiri bangsa sebagai negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tapi juga bisa membawa peran, pesan dan nilai-nilai Keindonesiaan di luar negeri. Artinya PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah ) harus menjadi duta Indonesia lewat Muhammadiyah,” ucap Haedar membuka Musyawarah PCIM Jerman Raya, Sabtu (5/9).
 
Melalui pengabdian para tokoh Muhammadiyah seperti Kiai Dahlan, Nyai Walidah, Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Soedirman, Djuanda dan lainnya terhadap bangsa sejak Indonesia belum merdeka hingga lahirnya dokumen Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah tahun 2015, Muhammadiyah bagi Haedar sudah selesai memposisikan antara Islam dan Keindonesiaan sehingga tugas Muhammadiyah sekarang adalah membangun Indonesia dan mewujudkan Islam sebagai rahmat ke seluruh alam.
 
“Membawa misi Keindonesiaan itu sesuatu yang DNA-nya kita Muhammadiyah. Teman-teman PCIM harus belajar dari pemikiran Kiai Dahlan dan Soekarno. Jangan sebaliknya justru konservatif. Itu bukan DNA-nya Muhammadiyah,” pesan Haedar agar warga PCIM banyak mempelajari gagasan para tokoh nasional Muhammadiyah.
 
Data tahun 2018, Muhammadiyah tercatat memiliki 23 PCIM yang tersebar di lima benua. Di tengah kecenderungan ekstrimitas beragama, Muhammadiyah dalam rangka internasionalisasi nilai Islam Berkemajuan menurut Haedar mulai membangun sekolah Muhammadiyah baik di Australia, Mesir hingga usaha mendirikan Universitas Muhammadiyah di Perlis Malaysia, termasuk menerjemahkan berbagai buku pemikiran Muhammadiyah ke berbagai bahasa.
 
“Itu yang perlu menjadi komitmen, karena itu PCIM harus menjadi duta Indonesia yang platformnya adalah negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah. Kedua, PCIM harus menjadi duta organisasi untuk memajukan dunia,” jelasnya.
Turut menyambut Musyawarah PCIM Jerman Raya, Wakil
 
Dubes Jerman Raya Yul Edison berpesan agar kader Persyarikatan mampu membawa semangat pembaruan yang penuh dengan kemaslahatan.
 
“Kami mengharapkan PCIM bisa memberikan kontribusi pemikiran positif bagi kemajuan bangsa dan negara dan kami juga berharap munculnya tokoh-tokoh besar, sebagaimana banyak tokoh Muhammadiyah yang menjadi tokoh nasional,” harapnya. (afn)

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website