Prof Malik Fadjar, Sosok Negarawan yang Langka
Dibaca: 154
MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Selepas Zuhur, matahari bersinar sangat terik, langit nan cerah menaungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Selasa (8/9). Puluhan peziarah nampak berimpitan di bawah bayangan pohon untuk berteduh, sembari menunggu jenazah almarhum mantan Ketua PP Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar tiba.
Di luar gerbang masuk TMP, dua regu tentara nampak berbaris terpisah. Satu regu berisi enam pasukan berdiri berhadapan dengan menenteng senapan laras panjang M-16, dan satu regu lainnya berbaris tegap mengapit keranda.
Tepat pukul 13.06 siang, mobil jenazah kemiliteran tiba di TMP Kalibata. Jenazah almarhum Abdul Malik Fadjar disambut dengan tembakan salvo, lalu dikawal menuju peristirahatan terakhir dengan iringan tabuhan genderang Tentara Nasional Indonesia.
Dengan suara bergetar menahan tangis, Menko PMK sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy sebagai pemimpin Apel Persada memulai seremoni pengebumian Abdul Malik Fadjar.
“Saya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, atas nama negara bangsa dan Tentara Nasional Indonesia, dengan ini mempersembahkan ke persada pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum,” ujar Muhadjir yang beberapa saat kemudian disusul tembakan Salvo kali terakhir.
Abdul Malik Fadjar dimakamkan di Blok P Nomor 203 B TMP Kalibata di samping mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Sukardi.
Negarawan yang Langka
Duka mendalam tidak hanya dirasakan oleh Muhadjir. Tokoh lain yang menghadiri upacara pemakaman seperti MenPAN-RB Tjahjo Kumolo, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan politikus senior Golkar Akbar Tandjung nampak tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
"Beliau tokoh yang sangat saya hormati dari segi usia memang beliau lebih tua dari saya tapi dari usia yang lebih tua itu juga banyak pembelajaran yang saya peroleh dari beliau. Beliau mempunyai perhatian besar dalam bidang pendidikan dan pendidikan agama, pendidikan kebangsaan sangat mempunyai perhatian dan lebih dari itu," pesan Akbar Tandjung.
Malik Fadjar dikenal sebagai sosok pengayom dan inklusif yang bersahabat erat dengan banyak tokoh lintas agama. Sejak 1956, Malik Fadjar sudah mengabdi menjadi guru di daerah terpencil Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, yaitu Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Taliwang yang dilanjutkan menjadi pengajar SMP ditempat yang sama hingga 1963.
Selama puluhan tahun menjadi guru di Muhammadiyah, Malik Fadjar juga berkontribusi besar dalam membangun berbagai sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di daerah Yogyakarta dan Magelang.
Keteguhan dan kegigihan Malik Fadjar untuk tulus memberikan pengabdian dan mengembangkan pendidikan nasional membuat dirinya dipercaya menjadi Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999, Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004 hingga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2015-2019.
Selain di bidang pendidikan dan toleransi umat beragama, Abdul Malik Fadjar tercatat sebagai negarawan yang berikhtiar mencari solusi terbaik demi kemaslahatan seluruh bangsa.
Dalam masa genting 1998 ketika rakyat mendesak Presiden Soeharto untuk turun dengan kerusuhan di berbagai kota, tercatat Abdul Malik Fadjar ikut menjadi salah satu pihak negarawan yang melakukan negoisasi secara halus dari dekat bersama Nurcholis Madjid, Abdurrahman Wahid (NU), Ahmad Bagja, Ali Yafie, Anwar Harjono, Ilyas Rukhiyat, Ma'ruf Amin, Soetrisno Muhdam, dan ulama-budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) untuk mendorong Presiden Soeharto meletakkan jabatannya.
Abdul Malik Fadjar dinyatakan meninggal dunia di RS Mayapada Jakarta pukul 19.00 wib, Senin (7/9) pada usia 81 tahun. Kepergian Abdul Malik Fadjar menyisakan lubang di bidang yang dia tinggalkan. Kedukaan dan belasungkawa disampaikan oleh berbagai pihak yang pernah bersinggungan secara langsung dengan almarhum semasa hidup.
“Saya rasa sulit untuk mencari bandingan seperti orang yang memiliki kualifikasi seperti Pak Malik," kenang Muhadjir Effendy. (afn)
Tags:
Arsip Berita