Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Taqarub dan Ikhlas: Kunci Muhammadiyah Hadirkan Rahmatan Lil Alamin

Homepage

Taqarub dan Ikhlas: Kunci Muhammadiyah Hadirkan Rahmatan Lil Alamin

Kamis, 15-10-2020
Dibaca: 89

MUHAMMADIYAH.ID, SURAKARTA – Meski telah menghadirkan banyak pusat keunggulan dan pelayanan sosial selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah masih mendapatkan kritik dan celaan dari pihak yang tidak suka. Karena itu keikhlasan menjadi kunci dalam perjuangan Muhammadiyah.

“Nilai dan jiwa ibadah itu membuat kita selalu optimis. Bahwa di atas itu ada kekuasaan Allah. Ketika kita memaknai dengan bertaqarub ilallah kita akan mukhlis lillahitaala. Panggilan ibadah yang menumbuhkan jiwa ikhlas itu menjadi ciri dan karakter kita orang Muhammadiyah, dan itu lahir membuat kita terus bergerak,” pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kamis (15/10) secara daring dalam acara pengajian civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Haedar menyampaikan, PP Muhammadiyah berterimakasih atas berbagai ikhtiar dan kesungguhan yang telah dibangun oleh UMS hingga menjadi salah satu universitas swasta unggulan di Indonesia.

“Di UMS bukan sekadar panggilan profesi dan rutinitas semata-mata, tapi ada yang bernilai dan bermakna. Yang itu komitmen dan panggilan yang lahir dari hati, jiwa yang melekat dengan alam pikiran dan orientasi gerakan kita yakni kita ber-Muhammadiyah ada ruh ibadah,” syukur Haedar.

Dengan adanya kesadaran maknawi bahwa terus bekerja menghadirkan yang terbaik semata-mata sebagai usaha taqarub, warga Persyarikatan niscaya memiliki energi untuk terus bergerak secara bermakna sesuai perintah Allah untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi.

“Semangat kekhalifahan membawa kemajuan. Kiai Dahlan tidak cukup dengan pemikiran, tapi aksi. Etos kemajuan melahirkan rumah sakit. Muhammadiyah menjadi gerakan modern sesuai dengan tantangan zaman karena jiwa Al-Ashr yang melahirkan kesadaran kita tentang waktu punya etos yang tinggi. Kalau pemikiran kita tidak maju, kita tidak bisa melanjutkan tradisi kiai dahlan,” kritiknya. (afn)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website