Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Pasca Diterjang Banjir Bandang, Kampung Nelayan di Minahasa Butuh Kesiapsiagaan

Homepage

Pasca Diterjang Banjir Bandang, Kampung Nelayan di Minahasa Butuh Kesiapsiagaan

Minggu, 17-02-2013
Dibaca: 1855

 

Manado –Warga di dusun Borgo, Desa Tanahwangko, Kecamatan Tobariri, Kab. Minahasa membutuhkan pendampingan untuk membangun sistem kesiapsiagaan komunitas. “Banjir bandang yang terjadi dua minggu lalu , terjadi juga dua tahun lalu, bahkan lebih besar” kata Ikal Salehe, anggota pimpinan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sulawesi Utara. “Perlu advokasi dan pendampingan kesiapsiagaan agar warga bersiaga menghadapi banjir yang masih sangat mungkin terjadi lagi, musim hujan masih panjang, bukit diatas gundul” lanjut Ikal.

Selasa (12/2) MDMC Sulawesi Utara menyerahkan 45 paket bantuan berupa obat obatan keluarga yang dibutuhkan oleh warga yang berada di lokasi  pasca banjir bandang. Obat diare, oralit, obat tetes mata dan plester luka menjadi paket yang diserahkan oleh MDMC Sulawesi Utara bersama Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Sulawesi Utara. Paket bantuan ini diambil dari gudang logistik MDMC yang dibiayai dari dana Siaga Bencana yang dihimpun oleh LAZISMU.

Dalam kesempatan tersebut, relawan MDMC Sulawesi Utara diantar Ibu Kepala Dusun mengunjungi  rumah yang hanyut di pinggir sungai. “Sebagian kampung sudah pulih, waktu banjir kami kira Tsunami, air masuk cepat sekali ke rumah-rumah, bercampur lumpur. Adayang  masuk lumpur sampai setinggi lutut” terang Ibu Kepala Dusun. “Ada kontainer hanyut dari gudang seberang kampung, menghancurkan pagar dipinggir sungai” lanjutnya.

Pada hari kejadian, tanggal 27 Januri 2013, warga yang tinggal di sekitar muara sungai segera menyelamatkan diri setelah mendengar gemuruh dari hulu sungai. “Warga memperingatkan oleh warga yang kebetulan berada di kampung atas, kalau datang banjir bandang. Kami selamatkan anak-anak dan orang tua ke masjid dan ke SD Al Khairat “ terang Ibu Kepala Dusun.Hingga saat ini warga yang rumahnya berada di pinggir sungai khawatir kalau malam dan terjadi hujan.

Bantuan dari berbagai lembaga telah diterima warga, pelayanan kesehatan dari pemerintah daerah, juga bahan makanan dari dinas sosial provinsi. Kebutuhan seragam anak-anak untuk sekolah dijanjikan oleh dinas sosial Provinsi untuk dipenuhi.

“Kami rekomendasikan perlunya pendampingan warga agar bersiaga” kata Ikal Salehe. “Kalau warga bisa ada sistem yang memperingatkan akan terjadinya banjir , paling tidak akan mengurangi korban” lanjut Ikal.

Sementara itu dokter Zuhdiyah Nihayati dari Tim Asistensi MDMC yang ditugaskan sejak  ahad (10/2) di Manado merekomendasikan perlu adanya pendidikan kesehatan lingkungan bagi warga. “Sumur warga tercemar, sistem pembuangan kotoran manusia juga perlu pembenahan” terang dokter RS Islam Aisyiyah Malang yang juga Wakil Ketua MDMC Jawa Timur tersebut.

Selain pendampingan kesiapsiagaan, advokasi untuk menghentikan penggundulan hutan di hulu sungai sangat diperlukan. Bahkan bersamaan dengan banjir bandang, ada 2 rumah yang rusak berat karena tanah longsor. (arif)


Tags: minahasa, sulawesi utara, bencana, mdmc, lazismu
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Lembaga Penanggulangan Bencana



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website