Setiap Anak Harus Diperlakukan Dengan Baik
Dibaca: 2224
Jakarta-- Memiliki anak, sekarang harus hari-hati dan tidak boleh diperlakukan semena-mena. Hal itu diingatkan oleh Bambang Palasara, Kepala Pusat Penyuluhan Hukum Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Jum’at (21/6/2013) siang, dalam acara Sosialisasi UU Kekerasan dalam Rumah Tangga dan UU Perlindungan Anak, di Gedung Pusat Dakwan Muhammadiyah Jakarta.
“Setiap anak berhak untuk mengetahui orangtuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orangtuanya sendiri. Maka sebisa mungkin anak tidak boleh dipisahkan dari orangtuanya sendiri. Kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik anak dan merupakan pertimbangan terakhir,”ujar Bambang.
Bambang mengatakan, sebisa mungkin, hak-hak anak dalam keluarga harus dipenuhi. Termasuk pula, hak beribadah, berfikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orangtuanya.
“Anak punya hak memperoleh pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Bapak dan ibunya, tidak boleh melibatkan anak-anak dalam politik, kampanye, apalagi ikut berperang. Anak-anak kita tidak boleh terlibat dalam kerusuhan dan sengketa-sengketa lain yang nantinya akan membahayakan jiwa si anak,”tambah Bambang.
Maka dari itu, kata Bambang, jika ada kasus anak-anak yang terampas haknya oleh orangtuanya, maka si anak tersebut juga memiliki hak mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orangtuanya.
“Bahkan si anak akan mendapatkan bantuan hukum dalam setiap tahapan upaya hukum,”ujar Bambang.
Namun meski begitu, pada acara yang diselenggarakan Majelis Hukum dan HAM PP ‘Aisyiyah ini, Bambang mengingatkan bahwa sangat penting disampaikan kepada anak, bahwa meski memiliki hak banyak, anak-anak harus dididik agar selalu menghormati orangtua, mencintai masyarakat, tanah air dan negaranya. Akhlaknya harus mulia. Jika anak menghormati orangtuanya dan orangtuanya mengetahui ada hak yang melekat pada si anak, maka mudah-mudahan tidak ada orangtua yang bertindak semena-mena terhadap anak-anak mereka. (mst)#
Tags: aisyiyah, muhammadiyah, anak
Arsip Berita