UMM KKN Bersama Mahasiswa Singapura dan Australia
Dibaca: 3482
Malang- Mahasiswa Fakultas Pertanian dan peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kerjasama Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama mahasiswa asal Singapura dan Australia. Tak hanya itu, mahasiswa IPB dan UGM juga bergabung dalam program yang disponsori oleh Sygenta Global yang bergerak di agribisnis itu. KKN bersama berlansgung selama sepuluh hari mulai 4 Juli lalu.
Ada tiga kelompok mahasiswa yang dibentuk untuk melayani kebutuhan para petani di lima di desa di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Mereka merupakan gabungan mahasiswa dari berbagai kampus dari tiga negara. Program tersebut merupakan wujud Corporate Social Responsibility (CSR) Sygenta Global untuk melakukan penyuluhan penggunaan pestisida dan cara penyimpanannya yang aman. Selain itu, kegiatan juga dilanjutkan dengan bakti sosial di TK Aisyiyah Desa Perinci Kabupaten Dau.
Syngenta merupakan kelompok global pertama yang memfokuskan secara eksklusif pada agribisnis. Syngenta kemudian telah berubah menjadi kredo pertanian berkelanjutan dan meluncurkan Yayasan Syngenta untuk Pertanian Berkelanjutan pada tahun 2001. Tujuan dari Yayasan Syngenta itu adalah untuk meningkatkan mata pencaharian desa semi kering di beberapa bagian dunia secara berkelanjutan. Begitu pula dengan yang dilakukan Syngenta di Malang Raya.
“Tahun lalu program CSR ini diadakan di India tentang air bersih, tahun ini Indonesia berkesempatan sebagai negara penerima CSR karena Indonesia juga tempat produk Syngenta dipasarkan,” tutur koordinator program dari Singapura, Cindy Lim.
Program CSR ini merupakan sebuah rangkaian acara yang diawali dengan Farmeeting bersama para petani, penyuluhan, hingga pembimbingan cara menyimpan pestisida yang aman. Rangkaian acara ini ditutup dengan kegiatan Bakti Sosial seperti di TK Aisyiah Desa Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Para sukarekawan tersebut merenovasi bangunan serta perabotan TK di lereng gunung tersebut dan memberikan alat peraga yang diterima langsung oleh kepala sekolahnya, Khoiriyah.
“Setiap tahunnya sekolah memang ada program renovasi, tapi karena tahun ini anggaran dana dialihkan untuk membeli alat-alat penunjang belajar sehingga sebenarnya tidak ada. Tapi pihak UMM mendatangi sekolah kami dan menawarkan bakti sosial mahasiswa-mahasiswa utusan dari Syngenta. Kami tentu senang sekali,” tutur Khoriyah.
Tags: KKN, pertanian, Singapura, Australia, mahasiswa asing
Arsip Berita