Prof Chamamah Soeratno: 1 Abad 'Aisyiyah Harus Semakin Memberi Manfaat
Dibaca: 2394
Surakarta – KHA Dahlan pernah berpesan kepada para perempuan Muhammadiyah, “Jangan sampai dapurmu menjadi penghalang, menghadapi tugasmu mengurus umat”. Pesan pendiri Muhamadiyah itu disampaikan Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Chamamah Soeratno dalam materi refleksi satu abad gerakan ‘Aisyiyah untuk Persyarikatan dan Bangsa pada pleno ke VI di forum Tanwir ‘Aisyiyah II di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta, Sabtu (7/6).
‘Aisyiyah sebagai pelopor gerakan perempuan nasional. Memelopori terbentuknya organisasi-organisasi gerakan perempuan di Indonesia, sejak tahun 1917. Chamamah menambahkan bahwa refleksi gerakan perempuan Muhammadiyah merupakan titik balik dari sebuah prestasi-prestasi ‘Aisyiyah di tingkat nasional maupun Internasional.
Dihadapan ratusan peserta Tanwir ‘Aisyiyah dari Seluruh Indonesia, Siti Chamamah Soeratno juga menceritakan bagaimana peran sejarah ‘Aisyiyah terbentuk, hingga 100 tahun ini. ‘Aisyiyah betul-betul menjadi motor penggerak Muhammadiyah di kalangan masyarakat perempuan, kerjasama-kerjasama ‘Aisyiyah dalam program-program yang pro-masyarakat miskin, dan keluarga sakinah.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini memberikan pesan bahwa refleksi 1 Abad ‘Aisyiyah harus menjadi penyemangat dalam bergerak memajukan masyarakat. “Refleksi ini harus menjadi cinta, bersemangat, lebih bangga lagi, sehingga masyarakat semakin bisa merasakan manfaat dari organisasi kita ini,” tutupnya. (dzar)
Tags: tanwir, 'aisyiyah, satu abad, surakarta, stikes
Arsip Berita