UMY Resmikan Klinik Bebas Merokok dan Muhammadiyah Tobacco Control Center
Dibaca: 3865
Yogyakarta- Konsumsi pembelian rokok masyarakat Indonesia saat ini dinilai melebihi biaya untuk kesehatan, pendidikan dan belanja untuk memenuhi gizi keluarga. Demikian disampaikan Wakil Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Sudibyo Markus, MBA ketika meresmikan Klinik Bebas Merokok (KBM) dan Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) di Asri Medical Center-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (AMC-UMY) Jumat (11/02/2011).
Menurutnya uang untuk membeli rokok 15 kali lebih besar dibandingkan biaya kesehatan. “Selain itu uang rokok juga 9 kali melebihi biaya untuk pendidikan, 17 kali melebihi pengeluaran untuk membeli daging, 5 kali lebih besar daripada membeli telur dan susu serta 2 kali dari pengeluaran untuk membeli ikan dan sayur,”tegasnya. Pembina MTCC ini mengharapkan adanya MTCC dan KBM mampu mendidik secara bertahap. “Mendidik masyarakat tentang larangan merokok maupun perlindungan terhadap orang-orang yang tidak merokok.”ujarnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pelayanan Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Dr. Lukman Ali Husin, SP.PD berharap MTCC dan KBM dapat membantu mengendalikan tembakau maupun dampak-dampak yang disebabkan dengan pendekatan yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu menggunakan MPOWER.
“Pendekatan MPOWER adalah Memonitor penggunaan tembakau dan pencegahaannya, melakukan Perlindungan terhadap dampak asap yang disebabkan tembakau, lalu Waspadakan masyarakat akan bahaya tembakau, kemudian melakukan Eliminasi iklan, promosi dan sponsor terkait tembakau serta Raih kenaikan cukai tembakau,”urainya. MTCC dan KBM merupakan lembaga pengendalian tembakau yang didirikan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK-UMY) yang berupaya mewujudkan lingkungan bebas asap rokok dan mendampingi masyarakat yang ingin berhenti merokok.
Tags:
Arsip Berita