Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > IPM Gelar Rakernas Pelajar Berkemajuan di Surakarta

Homepage

IPM Gelar Rakernas Pelajar Berkemajuan di Surakarta

Senin, 02-03-2015
Dibaca: 3726

Surakarta – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengadakan acara Rakernas (Rapat Kerja Nasional) selama dua hari Sabtu (28/2) – Ahad (1/3). Kegiatan tersebut diikuti oleh 140 peserta yang terdiri dari Pimpinan Wilayah dari Aceh sampai Papua.

Bertempat di Gedung Hotel Ramayana Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rakernas IPM 2015 ini mengangkat tema “Konsolidasi organisasi, Merumuskan Agenda Strategis Menuju Indonesia Berkemajuan”. Rakernas sendiri dilaksanakan pasca-Muktamar di Jakarta November tahun lalu.

Muhammad Khairul Huda, Ketua Umum IPM menjelaskan , “Ada tiga agenda pokok yang dibahas dalam rakernas, yaitu penyampaian visi misi selama dua tahun kedepan. Kedua, menyiapkan isu strategis pelajar Muhammadiyah. Dan yang terakhir adalah agenda aksi bersama” ujarnya Ahad (1/3).

Agenda aksi sendiri meliputi menjadikan IPM sebagai rumah kreatif. Pertama, memproduksi wacana keilmuan baca tulis, lawan korupsi, narkoba, rokok. Kedua, Memanfaatkan sosial media. di Indonesia pengguna sosial media mencapai 36 juta, IPM memanfaatkannya untuk memasifkan wacana-wacana yang berkembang. Ketiga, digitalisasi dan androidisasi media. IPM mempunyai beberapa panduan kepenulisan, dakwah pelajar, advokasi, gender. Itu akan kita buat dalam bentuk android, PDF sehingga bisa disebarluaskan ke pelajar seluruh Indonesia.

Keempat adalah aksi kreatif dan bermakna. Bentuk produknya seperti yang dilakukan oleh IPM Jember yang melakukan aksi dengan naik sepeda dari Jember ke Jakarta untuk mengkampanyekan anti korupsi.

Dan yang terakhir internasionalisasi gerakan. IPM sendiri pernah mendapat penghargaan sebagai organisasi terbaik se Asia Tenggara. Puncaknya IPM akan mengadakan konferensi pelajar se dunia untuk bersama duduk membawa isu perdamaian. Seperti isu-isu di Timur Tengah banyak korban konflik diberitakan namun para pelajar yang juga menjadi korban jarang diberitakan oleh media.

IPM memiliki tingkat struktur yang meliputi ranting sekolah, desa, panti asuhan, masjid kemudian naik menjadi cabang setingkat Kecamatan. Kemudian daerah meliputi Kotamadya atau Kabupaten dan wilayah setingkat Provinsi. Sedangkan batasan umur anggota dari 18 tahun sampai 24 tahun.

Di Indonesia jumlah anggota IPM sendiri mencapai 210 ribu. Dalam perjalannanya IPM sempat berubah menjadi IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) karena dulu dijaman orde baru organisasi sekolah hanya ada satu yaitu OSIS. Namun di tahun 2008 di Solo berubah lagi menjadi IPM. (dzar)

 


Tags: pelajar, muhammadiyah, berkemajuan, rakernas, surakarta, ums, kaderisasi,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: dinamika persyarikatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website