Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > SAY dan PCA Dukun Gelar Deteksi Dini Kanker Serviks

Homepage

SAY dan PCA Dukun Gelar Deteksi Dini Kanker Serviks

Selasa, 01-03-2016
Dibaca: 1442

Yogyakarta - Sekitar 69 perempuan rata-rata usia tiga puluh tahun mengikuti Tes IVA untuk deteksi dini Kanker Serviks di Puskesmas Patra Kartika, Dukun, Magelang pada Sabtu (27/02). Pelaksanaan Tes IVA dilaksanakan atas kerjasama antara Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Dukun dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY).

Kepala Kecamatan Dukun, Sukamtono yang ikut menghadiri kegiatan mengatakan bahwa kegiatan deteksi dini yang diinisasi PCA Dukun adalah upaya penting untuk mengurangi angka kematian ibu. Menurut dia, Kanker Serviks ikut menyumbang tingginya angka kematian ibu.

“Kita berharap Tes IVA ini bisa menyehatkan ibu-ibu karena kalau dibiarkan dan kita tidak tahu itu akan menjadi tabungan penyakit. Saya juga menemukan (data) banyak perempuan yang tahu penyakit kanker ketika sudah stadium empat,” ujar Sukamtono.

Islamiyaturahmah, perwakilan dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta mengatakan, kegiatan deteksi dini ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat stikes sehingga bisa berkelanjutan. “Selain Tes IVA, nanti kita bisa laksanakan kegiatan lain berkaitan dengan Kespro secara rutin,” kata Islam.

Kerjasama STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam pelaksanaan Tes IVA bukan pertama kali. Sebelumnya, bersama dengan Pusat, Wilayah, dan Daerah di Yogyakarta, STIKES mengadakan kampanye Tes IVA di Pasar Beringharjo.

PCA Dukun juga menghimpun dana infak dari setiap peserta sebesar 25.000. Menurut Musyarofah, dari PCA Dukun mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk biaya tes lanjutan bagi peserta yang dinyatakan positif dan direkomendasikan Pap Smear oleh tim pemeriksa. 

 

Tes IVA Perdana

Meskipun menjadi jenis kanker kedua terbanyak yang diderita perempuan setelah Kanker Payudara, bagi sebagian besar peserta Kanker Serviks adalah hal baru. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Widi Astuti, pengajar dari Madrasah Ibtidaiyyah Muhammadiyah (MIM). Widi mengaku dirinya sama sekali tidak pernah mendengar informasi mengenai Kanker Serviks dan jenis deteksi dini untuk pencegahan.

“Saya enggak pernah dapat sosialisasi. Ini ikut (Tes IVA) karena ada surat lewat lembaga. Katanya periksa sekitar kandungan. Saya ikut ingin cara pengalaman, pengen sehat. Tapi wes teko bismillah. Hasilnya negatif jadi lebih lega. Kalau belum tahu jadinya was-was,” ujar Widi.

Senada dengan Widi, Siti Marjannah, Ibu Rumah Tangga mengatakan sebelumnya tidak pernah mendapatkan sosialisasi mengenai deteksi dini. Siti mengaku informasi Kanker Serviks pernah dibacanya di Puskesmas, “tapi belum ada sosialisasi (langsung), ini ikut Tes IVA pertama.” Sekalipun tidak tahu secara detail, Siti langsung menerima tawaran Tes IVA lantaran khawatir dirinya menderita Kanker Serviks. Siti berharap dengan Tes IVA, penyakit bisa langsung diketahui dan diobati.

Sementara itu, Ami Kusumaningrum (57) menyadari betul manfaat Tes IVA perdananya sebagai salah satu jenis deteksi dini Kanker Serviks. Ami mengatakan pernah menerima informasi Kanker Serviks dari sosialisasi komunitas yang diikutinya.

“Keringetan saya, istighfar dulu tapi alhamdulillah hasilnya negatif. Pas ditawarin saya langsung mau. Saya niatin biar tahu saya ada penyakit atau tidak. Saya sudah usia 57," pungkas Ami.
Seperti dikatakan Islamiyaturahmah, kegiatan Tes IVA yang dilaksanakan atas kerjasama PCA Dukun dan STIKES 'Aisyiyah tersebut merupakan langkah awal. Kegiatan sosialisasi dan pendampingan akan terus dilakukan di Dukun. [Mids] (dzar)

 

 

 

 


Tags: muhammadiyah, aisyiyah, kesehatan, perempuan, kanker serviks, stikes
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: kesehatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website