Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Bicarakan Masalah Kebangsaan, PP Muhammadiyah Temui Presiden di Istana

Homepage

Bicarakan Masalah Kebangsaan, PP Muhammadiyah Temui Presiden di Istana

Jum'at, 01-04-2016
Dibaca: 1438

Jakarta   Pimpinan Pusat Muhammadiyah sore ini bertemu Presiden RI Jokowi di Istana Merdeka Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, PP Muhammadiyah yang dipimpin langsung Ketua Umum Haedar Nashir memberikan banyak masukan terkait masalah kebangsaan yang masih mendera bangsa Indonesia, mulai dari ekonomi hingga radikalisme dan terorisme.

“Hari ini kita bertemu dengan Pak Jokowi di Istana dan berbicara masalah aktual kebangsaan, mulai dari pentingnya kemandirian ekonomi sebagai syarat menuju bangsa yang berkemajuan hingga soal terorisme dan radikalisme,” jelas Haedar, Jum’at (1/4).

Haedar menambahkan, Presiden Jokowi memiliki sikap dan pandangan yang sama dengan Muhammadiyah mengenai Indonesia yang harus mengedepankan politik kerja yang pada akhirnya akan membuat bangsa menjadi lebih produktif dan menyadari potensinya.

Mengenai masalah radikalisme dan terorisme, Haedar Nashir meminta pemerintah melalui Presiden untuk menangani masalah tersebut secara komperhensif, termasuk tidak menggunakan cara – cara yang dekonstruktif. “Kita sepakat bahwa terorisme dan radikalisme merupakan musuh bersama, sehingga perlu tindakan, tetapi cara – cara dekonstruktif seharusnya tidak diperlukan,karena kita masih punya potensi untuk melakukan cara damai.

Dalam kesempatan tersebut,PP Muhammadiyah meminta Presiden Jokowi untuk membuka dan menyampaikan amanat presiden dalam acara Konfrensi Nasional Indonesia Berkemajuan di Kota Yogyakarta. Acara ini akan bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20-21 Mei 2016.

Haedar menjelaskan konferensi ini merupakan salah satu gagasan Muhammadiyah untuk program gerakan nasional Tanah Air.Gerakan ini selanjutnya bertujuan untuk menghimpun para elit strategis, pejabat, termasuk politisi dan kepala daerah yang memiliki track record dan terobosan yang membawa kemajuan serta inspirasi untuk Indonesia yang lebih dinamis.

Nantinya, tambah Haedar, melalui forum ini para tokoh-tokoh tersebut akanmenceritakan pengalaman mereka dalam meraih prestasi. “Pengalaman mereka dalam menghimpun para mutiara bangsa ini untuk kami ajak melihat Indonesia kedepan secara optimis dan positif, dengan melihat serta menjalankan pola pikir yang tidak laarut dalam masalah," kataHaedar.

Presiden bersedia hadir membuka Konvensi Indonesia Berkemajuan sambil menandatangani berbagai prasasti Muhammadiyah termasuk Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang pertama di Indonesia" tutup Haedar.

Haedar didampingi oleh Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Suyatno, Bendahara Umum PP Muhammadiyah dan Rektor Universitas Hamka Jakarta, serta Bambang Setiadji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. (mac) (dzar)

 

Sumber Foto: Sekretariat Negara Republik Indonesia

 


Tags: muhammadiyah, politik, indonesia, presiden,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: kebangsaan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website