Perdalam Teknik Bertani, ‘Aisyiyah Jebugan Adakan Kunjungan Lapangan
Dibaca: 587
Yogyakarta – Belasan anggota pengajian ‘Aisyiyah Ranting Jebugan, Klaten Utara, Jawa Tengah adakan kunjungan lapangan ke lokasi pertanian di Yogyakarta, Ahad (10/04). Kunjungan bertujuan untuk memperdalam teknik bertani dan mengolah hasil pertanian menjadi produk layak jual.
Peserta pengajian yang merupakan dampingan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah ini mengunjungi tiga lokasi. Kunjungan pertama merupakan lokasi pertanian organik milik Tani Organik Merapi (TOM). Lokasi ini menurut Burhan, pendamping kunjungan dipilih karena sudah menerapkan teknik bertani secara organik dalam kurun waktu cukup lama.
“Memang bukan hal baru, tapi di Yogyakarta mereka (TOM) terhitung lama. Sejak 2008 sudah merintis dan kini menjual produk mereka di supermarket-supermarket Yogyakarta dan jateng,” papar Burhan.
Kelompok Tani Sakinah di Kauman yang menerapkan teknik bertani hidroponik menjadi tujuan kedua. Kelompok tersebut merupakan rintisan ranting ‘Aisyiyah di Kauman yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk bertani dengan teknik hidroponik. Ketua Ranting, Siti Hadiroh menyampaikan kegiatan pertanian hidroponik di ranting Kauman berkembang melalui kegiatan pengajian. “Awalnya kami membuat kegiatan bank sampah. Setelah itu terkelola kami mulai mengembangkan pertanian,” ujar Siti Hadiroh.
Kunjungan ketiga dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni di Berbah. Kelompok tersebut mengambangkan pengolahan pohon pisang dari batang hingga kulitnya menjadi berbagai produk makanan layak jual.
Sapari, Ketua Pimpinan Ranting ‘AisyiyahJebugan mengatakan, kunjungan diadakan sebagai tindak lanjut setelah pelatihan pembuatan pupuk organik yang diterima ‘Aisyiyah Jebugan. “Kami ingin lebih mendalami teknik-teknik pemeliharaan karena tanaman yang sudah kami tanam banyak terserang hama,” kata Sapari.
Sebagian besar peserta terlihat antusias ketika mendengar pemaparan dan berkeliling komplek pertanian. Beberapa menulis pemaparan yang disampaikan oleh petani. [Mids] (dzar)
Tags: muhammadiyah, aisyiyah, pertanian, pengajian,
Arsip Berita