Berdayakan Pemulung, MPM PP Muhammadiyah Resmikan "Mardiko"
Dibaca: 836
Bantul - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberdayakan pemulung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pemberdayaan dilakukan dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan," kata Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Nurul Yamin di Bantul, Ahad (10/4).
Ia mengatakan para pemulung setiap hari mengumpulkan sampah plastik, kertas/karton, dan botol dengan cara memungut di tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.
Berdasarkan informasi dari Sekretariat Bersama Yogyakarta, Sleman, Bantul (Sekber Kartamantul), keberadaan pemulung di TPST Piyungan mempunyai kontribusi terhadap pengurangan volume sampah sebanyak 4.800 ton per tahun sehingga TPST itu tidak cepat penuh.
"Dengan fakta itu, pemulung dapat dikategorikan sebagai pahlawan lingkungan karena berperan mengurangi volume sampah di TPST Piyungan," kata Nurul Yamin.
Menurut dia, selama ini pemulung umumnya dianggap "trouble maker" dalam pembangunan lingkungan. Oleh karena itu, pergeseran paradigma pemulung dari "trouble maker" menjadi pahlawan lingkungan perlu disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat secara luas diiringi dengan program pemberdayaan.
"Implementasi dari program pemberdayaan pemulung memerlukan kontribusi, peran, dan kerja sama antara MPM PP Muhammadiyah dengan berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah," katanya.
Ia mengatakan upaya pemberdayaan pahlawan lingkungan itu diawali kegiatan "brainstorming" dan pemetaan potensi pemberdayaan pahlawan lingkungan Yogyakarta di TPST Piyungan.
Salah satu hasil dari pertemuan itu adalah kegiatan sambung rasa dengan Paguyuban Pahlawan Lingkungan Yogyakarta. Kegiatan itu sebagai "entry point" pemberdayaan yang dilakukan MPM PP Muhammadiyah.
"Kepedulian MPM PP Muhammadiyah itu sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat marginal," kata Nurul Yamin.
Program pemberdayaan ini diawali dengan meresmikan kelompok dampingan MPM ‘Makaryo Adi Ngayojokarto’ atau ‘Mardiko’ oleh Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman yang terangkum dalam acara ‘Sambung Rasa Pahlawan Lingkungan Yogyakarta’ di Mushalla Baitussalam, Komplek TPS Piyungan. (ant) (dzar)
Tags: muhammadiyah, pemberdayaan, pemulung, lingkungan
Arsip Berita