Mewujudkan Rumah Sakit Muhammadiyah 'Aisyiyah yang Unggul dan Islami
Dibaca: 1424
Yogyakarta - Amal Usaha Muhammadiyah sekarang ini sedang berada di dalam revolusi pelayanan kesehatan yang seharusnya mampu mempersiapkan segala sesuatu dalam menghadapi perubahan-perubahan itu, sehingga Amal Usaha Muhammadiyah dapat bertahan dan berkembang di masa-masa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan oleh Agus Sukoco selaku Ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di depan 282 orang peserta pada acara pembukaan Rakornas dan Rakernas MPKU di Ballroom Hotel Santika Yogyakarta, Rabu (14/4).
Selanjutnya menyampaikan, jika Muhammadiyah tidak sanggup menghadapi perubahan akan bernasip layaknya Dinosaurus yang punah seiring terjadinya perubahan.
“Jika kita tidak mau berubah dengan perubahan yang terjadi di negeri ini maka kita akan bernasib seperti Dinosaurus yang merupakan hewan buas, akan tetapi tidak mampu mengantisipasi perubahan zaman, tidak mau berubah. akhirnya ia punah dari bumi ini,” ujarnya.
Mantan Ketua PWM Kalimantan Timur ini juga mengharapkan agar Muhammadiyah ke depan dapat menjadi salah satu organisasi yang mampu mendermabaktikan melalui MPKU untuk membangun sebuah pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh negeri ini, bukan hanya pelayanan kesehatan yang biasa, tapi pelayanan kesehatan yang memiliki keunggulan di masa yang akan dating, dan keunggulan itu terumuskan secara bersama-sama, yakni AUMKES Islami dan unggul.
Senada dengan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah harus mampu membawa kemajuan. Yaitu kemajuan yang unggul dan Islami. Dimana keduanya menjadi satu, seperti mata uang yang angka dan gambarnya tidak bisa dipisahkan.
Dia juga sangat mengapresiasi dan merasa bangga ketika salah satu Rumah Sakit Muhammadiyah, yaitu PKU Muhammadiyah Solo yang dipercaya oleh Presiden Jokowi sebagai tempat kelahiran cucu pertama..
Direktur Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan Sigit Priyo Utomo yang mewakili Menteri Kesehatan Prof Nila Farid Moeloek mengungkapkan kebanggaannya terhadap PKU Muhammadiyah, yang memiliki jumlah rumah sakit yang lebih banyak dari rumah sakit vertical yang dimiliki oleh pemerintah.
“Jadi Muhammadiyah jelas memiliki peran yang lebih besar”, kata Sigit.
Menyoal bantuan fasilitas kesehatan, Sigit meminta kepada RS Muhammadiyah untuk memiliki Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK), dan meminta agar seluruh fasilitas serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh RS Muhammadiyah terdaftar dalam ASPAK. Dengan itu memudahkan Kemenkes RI untuk membantu terkait penyediaan fasilitas
“Terkait bantuan terhadap rumah sakit, Kemenkes siap membantu Muhammadiyah. Akan tetapi Kemenkes memrioritaskan daerah pinggir. Jadi kalau Muhammadiyah berinisiatif membangun Rumah Sakit di daerah pinggir, anggarannya berbentuk Dana Alokasi Khusus (DAK)”, ucapnya. (indra) (dzar)
Tags: muhammadiyah, rumah sakit, aisyiyah, berkemajuan, unggul, islami
Arsip Berita