Busyro: Melawan Korupsi Tidak Hanya Tugas Muhammadiyah, Tapi Semua Elemen
Dibaca: 1435
Metro - Pemuda Muhammadiyah Metro gelar seminar nasional dan gerakan berjamaah lawan korupsi di Universitas Muhammadiyah Metro, Kamis (21/4). Dalam acara seminar tersebut menghadirkan pembicara Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Ketua PWM Lampung, Marzuki Noor, serta moderator Alumni Pemuda Muhammadiyah Metro yang juga Komisiomer KPU Metro Agus Riyanto.
Walikota Metro, Achmad Pairin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiasi Pemuda Muhammadiyah melaksanakan gerakan moral melawan korupsi.
"Kegiatan ini bernilai positif, ingatkan kami sebagai penyelenggara negara jika ada kelalaian dalam penyelenggaraannya. Terutama dalam hal penyelenggaraan keuangan negara. Kami siap dikritik dan diingatkan.", ujarnya.
Dahnil dalam paparannya menyampaikan bahwa korupsi telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, rusaknya fasilitas umum, jalan berlubang, bangunan sekolah rubuh, jembatan ambruk dan lemahnya peran pemerintah untuk hadir memberi solusi infrastruktur lainnya.
"Nalar baru Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan gerakan berjamaah lawan korupsi lahir dari dorongan moral dan tingginya angka korupsi di Indonesia. Gerakan ini tidak hanya dalam bentuk seremonial semata, namun terus menerus melakukan gerakan dan advokasi anti korupsi." tuturnya.
Mantan Komisioner KPK 2010-2014, Busyro Muqoddas menyampaikan efek negatif bagi mereka yang menabrak ajaran islam, adalah Korupsi. Menurut dia, korupsi membuat pelakunya berada pada ketidaktenangan, gelisah dan gundah.
“Berapa banyak koruptor dan keluarganya yang menanggung beban moral, psikologis dan sosiologis kemudian harus terkucilkan dari masyarakat dan komunitasnya. Walaupun ini bentuk sanksi moral, namun efek negatif harus ditanggung istri/suami dan anak-anaknya. Saya rasa kita semua yang hadir harus mengambil hikmah dan berkomitmen untuk tidak melakukan korupsi. Melawan korupsi tidak hanya tugas Muhammadiyah, tapi semua elemen yang ada, baik aparat penegak hukum, civil sosiety, organisasi masyarakat, dan elemen lainnya." terangnya.
Ketua PWM Lampung, Marzuki Noor, menyampaikan bahwa Muhammadiyah hadir sebagai gerakan bersih dan restorasi kebenaran. Lebih lanjut Marzuki, Apa yang disampaikan Muhammadiyah adalah nilai-nilai kebenaran, bukan pembenaran, apalagi nilai kecurangan dan ketidakjujuran. Artinya kalau Muhammadiyah mau menyuarakan kebenaran, siddiq, yang dibawa dalam nilai-nilai Illahiyah, maka tidak perlu ragu, harus konsisten dan berkesinambungan." terangnya.
"Tindak korupsi adalah soal etika dan moral, juga lahir dari kurangnya pemahaman tentang pesan Illahiyah yang diterkandung dalam Al-Qur'an dan Sunnah." tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri Forkopimda, Ormas, OKP, Orpol, Utusan dari Pemuda Muhammadiyah se propinsi Lampung, organisasi otonom Muhammadiyah, amal usaha dan keluarga besar Muhammadiyah Metro. Sebagai rangkaian agenda seminar nasional ini, Pemuda Muhammadiyah Metro juga melaksanakan Madrasah Anti Korupsi yang diselenggarakan tanggal 22-24/4/2016 bertempat di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan.
Busyro Muqoddas, dijadwalkan juga melakukan kunjungan ke berbagai amal usaha Muhammadiyah di kota Metro diantaranya SMK Muhammadiyah 1 Metro, Ponpes Aisyiyah, SMA Muhammadiyah 1 Metro, SMK Muhammadiyah 3 Metro, Muhammadiyah Business Center, RSU Muhammadiyah Metro dan Ponpes Ma’had Aliy Muhammadiyah Metro. (dzar)
Berita Kiriman: Tim Humas Muhammadiyah Metro
Tags: muhammadiyah, madrasah anti korupsi, pemuda muhammadiyah, metro, lampung
Arsip Berita