Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

JAKARTA -- Pemuda Muhammadiyah tegaskan terorisme mengancam banyak negara. Karena itu, usaha pemberantasan terorisme harus didukung oleh berbagai elemen. Hal ini pun adalah sebagai usaha merawat nilai-nilai Pancasila dalam rangka mewujudkan Indonesia yang damai.

 

"Namun, di tengah usaha memberantas terorisme dan usaha deradikalisasi terkuak cara pemberantasan yang justru bukan mengurangi terorisme tetapi sebaliknya justru melahirkan terorisme baru," ujar Direktur Madrasah Antikorupsi Pemuda Muhammadiyah, Abdurrahman Syahputra dalam rilis yang diterima muhammadiyah.or.I'd, Kamis (28/4).

 

Penangangan kasus Siyono, khususnya, menurut Abdurrahman, setidaknya mengungkap cara pemberantasan terorisme yang justru melahirkan terorisme baru. Apalagi, kata dia, hal itu belum termasuk adanya dugaan korupsi dan motif rente di balik aksi pemberantasan terorisme tersebut. 

 

Oleh sebab itu, Abdurrahman memberitahukan, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan menyelenggarakan Diskusi Seri 8, Madrasah Antikorupsi (MAK) dengan bahasan yang menyangkut kasus Siyono. 

 

Diskusi pun dilaksanakan pada Jumat, 29 April 2016, pukul 13.30 WIB di Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.

 

Adapun narasumber yang akau hadir yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Pansus UU Terorisme, Fraksi Gerindra DPR RI, Raden Muhammad Syafii, Koordinator KontraS, Haris Azhar, Pegiat HAM, Todung Mulya Lubis, Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution. (Redaktur: Ridlo Abdillah)