Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Yogyakarta – Isu LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) sudah mulai memudar di kalangan masyarakat. Ini dibuktikan dengan jarangnya pembicaraan mengenai LGBT di  media, baik media massa maupun media elektronik.

Namun hal itu tidak menjadikan Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah Wirobrajan Yogyakarta berhenti untuk melakukan tindakan preventif di kalangan remaja terkait kecenderungan seksualitas yang salah ini. Karenanya PC NA Wirobrajan Yogyakarta mengadakan seminar dengan judul Mengupas Lesbian Gay Bisexual Transgender Menurut Perspektif Islam di Gedung Aula SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, Ahad (15/5).

Acara yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari ortom cabang dan remaja sekitar Wirobrajan ini mengundang pemateri dari Yayasan Peduli Sahabat, yaitu Kusuma Wijaya Paputungan dan Ayub. Siti Zaenab mengatakan bahawa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para remaja untuk lebih kritis dalam menghadapi isu-isu LGBT dan memahami lebih dalam mengenai LGBT dalam perspektif Islam dan Psikologi.

Panitia penyelenggara juga mengadakan Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik NA) melalui kerja sama dengan Pusat Informasi Konseling Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Universitas ‘Aisyiyah (PIKM UNISA) untuk membuka pelayanan kesehatan usai acara seminar. Pelayanan itu meliputi pemeriksaan kesehatan, indeks masa tubuh, konsultasi kesehatan, konsultasi psikologi dan gizi.

Siti Zaenab selaku ketua umum PC NA Wirobrajan melalui kegiatan ini berharap bahwa, “usai dilaksankan acara tersebut mudah-mudahan para remaja bisa berperan aktif dalam menyikapi isu LGBT”.

Menurut Bung Kusuma, sapaan akrabnya bahwa LGBT ini terkategori menjadi dua, yakni LGBT sebagai pemikiran atau organisasi. Sehingga LGBT ini memang sudah menjadi sebuah lembaga yang memang mempunyai visi dan misi. Selanjutnya, LGBT dari keadaan individunya, yaitu kecenderungan kelainan sex yang disebabkan oleh faktor lingkungan. 

Dalam pemaparannya, Bung Kusuma juga mengajak untuk para remaja untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya jika dilingkungan sekitar terdapat individu yang punya kecenderungan seksual yang melenceng. Karena salah satu faktor penyebab timbulnya LGBT adalah lingkungan yang permisif.

Tidak sampai disitu, para remaja juga di ajak untuk tidak menonton video atau konten yang berbau porno yang akan membuat ketagihan sehingga bisa merusak otak dan dapat menimbulkan kelainan seksual, tegas Kusama.(abey)

Kontributor: Arief Rakhman Aji

Kategori: Berita Daerah

• 2020
• 2019
• 2018
• 2017
• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012
• 2011