Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Indonesia Kembangkan Pendidikan Inklusi

Homepage

Indonesia Kembangkan Pendidikan Inklusi

Senin, 16-05-2016
Dibaca: 1000

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidup. Atas hal itu itu negara memiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel). Solusi yang diberikan oleh pemerintah yaitu dengan menyelenggarakan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah reguler. Dan saat ini pemerintah sedang mengembangkan sistem pendidikan Inklusi tersebut.

Pendidikan inklusi merupakan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan untuk meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan tersebut diantaranya yaitu terkait dengan etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Sri Renani Pantjastuti selaku Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus dalam acara Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Sabtu (14/5) bertempat di Aula P4TK.

"Saat ini terdapat 80 Kabupaten Kota di Indonesia yang belum memiliki sekolah SLB, padahal di masing-masing daerah pastinya memiliki masyarakat maupun siswa yang berkebutuhan khusus, atas itu pemerintah menganggap penting adanya pendidikan inklusi di sekolah-sekolah reguler, khususnya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang saat ini jumlahnya telah mencapai sepuluh ribu lebih,"ungkap Sri.

Untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi tersebut sekolah-sekolah reguler membutuhkan bantuan-bantuan tenaga pengajar SLB yang paham dalam hal melayani siswa yang memiliki kebutuhan khusus. "Sekolah reguler pastinya tidak dapat secara langsung memberikan pelayanan pendidikan inklusi, atas hal itu membutuhkan pengajar-pengajar SLB yang dapat turut membimbing dalam hal pelayanan kepada siswa berkebutuhan khusus," tambah Sri.

Kembali ditambahkan oleh Sri melalui sistem pendidikan inklusi tersebut diharapkan lembaga pendidikan Muhamamdiyah dapat menjalankan sistem tersebut ke sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tersebar diberbagai daerah. "Saya berharap lembaga pendidikan Muhammadiyah dapat turut andil dalam membantu pemerintah menerapkan sistem pendidikan inklusi tersebut agar terjadinya kesetaraan dan juga pemerataan pendidikan di Indonesia,"ucap Sri. (mona)

Reporter : Adam


Tags: Muhammadiyah, majelis, dikdasmen, pendidikan, inklusi,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Dinamika Persyarikatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website