Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Muhammadiyah dan Pemerintah Inggris Promosikan Toleransi

Homepage

Muhammadiyah dan Pemerintah Inggris Promosikan Toleransi

Senin, 16-05-2016
Dibaca: 1227

JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pemerintah Inggris bekerjasama membangun toleransi, pluralisme, dan Hak Asasi Manusia (HAM). Ini pun dimulai dengan membuat nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (16/5).

“Kami harapkan kerjasama ini, pertama, akan makin mempererat hubungan kita untuk membangun tata dunia yang lebih damai, lebih toleran, demokratis dan tegaknya HAM,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai penandantanganan nota kesepahaman itu. Haedar menuturkan, Muhammadiyah berharap, Pemerintah Inggris dapat memahami Islam di Indonesia, khususnya Gerakan Muhammadiyah.

Ia menambahkan, pemahaman itu, yakni dalam rangka melihat peran organisasi Islam terbesar Indonesia dalam membangun demokrasi, toleransi, dan HAM. Peran ini pun, menurut lulusan doktor sosiologi Universitas Gadjah Mada ini, dalam rangka mewujudkan tata dunia yang lebih maju.

Di Papua dan Nusa Tenggara Timur, misalnya, Haedar melanjutkan, Muhammadiyah telah dapat menunjukkan Islam yang toleran dan demokratis. Tak heran, amal usaha Muhammadiyah, khususnya di bidang pendidikan seperti perguruan tinggi, banyak diminati oleh masyarakat setempat yang notabene non muslim.

Haedar mengatakan, promosi kebebasan beragama bagi setiap orang akan menjadi program utama yang akan dilaksanakan dalam kerjasama tersebut. Dikatakan dia, program itu tidak memandang kepercayaan, jenis kelamin, dan kesukuan.

Kerjasama ini, terang Haedar, merupakan tindak lanjut setelah lamanya hubungan yang terjalin antara Muhammadiyah dan Pemerintah Inggris.

Untuk kali ini, Haedar memberitahukan, kerjasama akan dilakukan antar sekolah, akademi, universitas, organisasi dan lembaga dari kedua belah Negara sebagai interpretasi Islam Indonesia yang modernis.

Sebagai bentuk pelaksanaan kerjasama, lanjut Haedar, Muhammadiyah dan Pemerintah Inggris akan mengadakan kegiatan seperti diskusi kelompok, seminar, workshop dan konferensi. Kegiatan tersebut, akan dilakukan ke sekolah-sekolah, pesantren, madrasah, dan universitas untuk mempromosikan Bahasa, pendidikan dan budaya.

Dalam kesempatan ini, Muhammadiyah dan Kedutaan Inggris pun menyatakan, mengecam tindakan intoleransi agama, ekstrimisme, rasial, diskriminasi, dan berbagai bentuk pelanggaran HAM lainnya. 

Muhammadiyah, ujar Haedar, adalah bagian penting elemen bangsa dan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan usaha nyata untuk membangun moral bangsa yang berkemajuan dalam pencaturan global.

Reporter: Ilma Aghniatunnisa

Redaktur: Ridlo Abdillah


Tags: muhammadiyah, pemerintah inggris, haedar nashir, moazzam malik, toleransi, pluralisme, demokrasi, ham
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website