Kuatkan Keilmuan Dengan Pelatihan Jurnalistik
Dibaca: 1087
KUDUS - “Muhammadiyah, tetap bersinar! Jurnalistik, eksis!” sorak semangat para peserta pelatihan jurnalistik yang diadakan di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, Minggu (15/5). Pelatihan yang mengangkat tema “Penguatan Intelektual Kader melalui Jurnalistik” ini, diadakan oleh IMM Komisariat Al-Fikr, Universitas Muria Kudus.
Ini adalah kali pertamanya bidang keilmuan IMM Komisariat Al-Fikr mengadakan pelatihan jurnalistik. Sasaran pelatihan ini sendiri adalah anggota IMM dan para pelajar Muhammadiyah Kudus. Dengan harapan semoga kedepan mereka dapat mengaplikasikan kegiatan mereka dengan mengembangkan ilmu jurnalistiknya.
Ada 3 pemateri dalam acara ini, yakni Achmad Cholil (Pimpinan Redaksi Radar Kudus), Zulfikli Zainudin Fahmi (wartawan Suara Merdeka), dan Saiful Annas (wartawan Suara Merdeka). Ketiganya memberikan suntikan materi yang sangat inspiratif dan menyenangkan setiap sesinya.
Achmad Cholil atau biasa disapa Alan yang kebetulan baru saja dilantik menjadi ketua bidang Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kudus (14/05). Dalam acara ini, ia tidak hanya menjelaskan tentang pengenalan media massa saja, tapi ia juga mengajak para peserta untuk bergabung menjadi tim relawan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PD Muhammadiyah Kudus. “Kebetulan disini saya juga sedang mencari relawan MPI Muhammadiyah Kudus. Rencana kami punya banyak program kedepan, jadi butuh banyak anggota dan sangat diharapkan jika teman-teman banyak yang berminat.” ujar Alan.
Lanjut Alan, dalam menulis berita tidak melulu harus mengejar 5W1H, itu sudah biasa, apalagi saat ini sudah ada internet, di mana berita sudah bisa langsung ditulis dan diupload sehingga masyarakat dapat dengan mudah membacanya. Sebagai jurnalis, kita harus mempunyai nilai yang lebih dan beda dibandingkan yang lain, kita harus menemukan N atau next. Jadi berita yang dibuat mengandung unsur lanjutan setelah peristiwa itu.
Fahmi menambahkan, jika menulis itu ialah soal kemauan, di mana kemauan itu dapat dimunculkan dengan mudah karena hal itu ada pada diri sendiri. Misal kita menjumpai peristiwa, catat saja apa yang terjadi dan sebagai bukti kita bisa mengambil gambarnya. Jadi menulis itu sebenarnya dapat diperoleh dari berbagai tempat dan berbagai acara.
“Ketika kita banyak belajar, namun pelajaran itu tidak kita aplikasikan sama saja kita berbohong, karena ilmu dari pelajaran itu tidak akan terealisasi.” Ujar Saiful Anas.
Dalam acara ini, para peserta diajarkan tentang beberapa materi kejurnalistikan. Diantaranya, untuk mengetahui pengertian dasar media massa, teknik menulis yang benar, serta pengolahan buletin dan artikel. Tidak hanya materi lisan, disini juga diajarkan praktiknya. Para peserta diminta untuk menulis pendapat dan tanggapan tentang satu kasus. Ini ditujukan untuk melatih kemampuan menulis dan mengolah pikiran para peserta.
“Disini, saya mendapat banyak ilmu baru, dari yang saya tidak tahu menjadi tahu. Saat ini saya mulai mengerti apa itu jurnalistik dan saya ingin mengaplikasikan ilmu yang saya dapat,” ujar Diva Inneke Safirin peserta dari MA Muhammadiyah Kudus.
Panitia kegiatan ini berharap agar nantinya semua kader IMM dan pelajar Muhammadiyah Kudus bisa mempraktikkan ilmu yang didapatnya di lingkungan masing-masing. Seperti dengan membuat buletin bulanan atau artikel, bisa juga dengan mengisi mading di sekolahnya. “Semoga dari acara ini mereka mau berlatih menulis tanpa rasa takut. You can if you think you can!” ujar Immawati Riska Widya, sekretaris kegiatan ini.(abey)
Kontributor : Drajat PS – Amalia Silmi
Tags: muhammadiyah, IMM, jurnalistik, pers, media, kudus
Arsip Berita