MDMC Kabupaten Bogor Bantu Korban Pergeseran Tanah di Desa Malasari
Dibaca: 1456
MUHAMMADIYAH.OR.ID, BOGOR -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bogor memberikan bantuan logisitik kepada warga korban pergeseran tanah di Kampung Sikantor RT 004, RW 005, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, yang terjadi pada 2 Mei 2016. Bantuan diberikan kepada warga yang dinding dan lantai rumahnya mengalami keretakan.
Penyebab pergeseran atau amblasnya tanah ini pun masih dalam kajian Badan Metereologi Klimatologi, dan Geofisisika (BMKG) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor. “Masih menunggu hasil penelitiannya,” ujar Ketua MDMC Kabupaten Bogor, Nana Mulyana usai memberikan bantuan kepada warga, Jumat (20/5).
Nana mengatakan, di blok lereng Sikantor, tanah amblas terjadi pada daerah budidaya pertanian, perladangan, tanah garapan dan tanah pemukiman penduduk. Tanah amblas sepanjang 1200 meter, lebar antara 1,5 sentimeter hingga 2,5 sentimeter dan tinggi antara 2,5 sentimeter hingga 5 sentimeter. Retakan tanah sepanjang sekitar 700 meter menyebabkan retaknya sebagian rumah warga dengan kedalaman 1 meter hingga 1,5 meter.
Hal itulah, kata Nana, yang mendorong Lembaga Penganggulangan Bencana (LPB) atau MDMC Kabupaten Bogor, Lazismu Kabupaten Bogor dan Angkatan Muda Muhammadiyah untuk memberikan bantuan berupa beras, mie instan, obat-obatan, perlengkapan bayi dan selimut. Sementara, ia memberitahukan, dana bantuan ini berasal dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah.
Lebih lanjut, Nana mengatakan, bantuan yang dibawa dari Pusat Dakwah Muhammadiyah Bogor, Leuwiliang itu dibawa ke Desa Malasari, Kecamatan Nanggung dengan jarak tempuh yang sangat jauh sekitar 40 kilometer. Dan bantuan pun dapat diterima secara simbolis oleh Ketua RW 005, Haryono.
Masyarakat, ia menambahkan, sangat bersyukur dapat menerima bantuan dari Muhammadiyah, terutama bantuan kesehatan. Dikatakan dia, keterbatasan fasilitas kesehatandi lokasi pergeseran tanah itu membuat Muhammadiyah Kabupaten Bogor memberikan fasilitas berobat gratis.Tim kesehatan dari PKU Muhammadiyah Leuwiliang dokter Irwan pun akhirnya diturunkan ke lokasi. Tercatat, sekitar 85 warga diperiksa kesehatannya dan mendapatkan obat gratis.
Dari data yang ada, diketahui 57 kepala keluarga diungsikan akibat pergeseran tanah ini. Dan korban terdampak sebanyaki 186 orang. Mereka tinggal di tenda pengungsian yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Kepala Desa Malasari, Endang Sukendarmengatakan, meminta pemerintah daerah, khususnya BupatiBogor dan anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk segera mengambil kebijakan terkait relokasi warga ke tempat yang lebih layak.
“Mereka tidak berani lagi tinggal di sana,” tegas Endang.
Kondisi tanah memang masih berpotensi mengalami pergeseran. Oleh karena itu, hingga kini warga belum berani kembali ke rumahnya masing-masing. Terkait kondisi tersebut, Nana Mulyana menegaskan, MDMC Kabupaten Bogor akan terus memantau perkembangannya.
“MDMC siap terjun kembali,” tutup Nana.
Kontributor: Muhammad Muflih Hidayat
Redaktur: Ridlo Abdillah
Tags: muhammadiyah, kabupaten, bogor, mdmc, bantuan, logisitik, kesehatan, pergeseran, tanah
Arsip Berita