Hasyim Muzadi: Muhammadiyah dan NU Harus Bersama Atasi Persoalan Bangsa
Dibaca: 600
Yogyakarta - Amanat Pancasila pada sila ke-5 mengandung nilai-nilai keadilan yang merupakan tujuan negara dalam hidup bersama. Idealnya hal demikian bisa diimplementasikan dengan maksimal dalam kehidupan masyarakat. Tapi, yang terjadi saat ini adalah munculnya kesenjangan pada tatanan sosial termasuk aspek hukum. “Jauh panggang dari api, penerapan sistem hukum kita masih tumpang tindih,’ kata KH. Hasyim Muzadi pada penyampaian diskusi di acara Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB), Senin malam (23/5) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Hasyim Muzadi juga menambahkan bahwa saat ini perangkat hukum sudah terpengaruh dengan politik, sehingga kebijakan yang seharusnya diambil oleh penegak hukum tidak lagi sejalan dengan hukum yang sebenarnya, tapi justru sejalan dengan kepentingan perangkat politik tertentu. Ia juga menjelaskan dalam menjalankan sistem politik hendaknya mengedepankan ahlak dan aspek budaya bangsa. “Ahlak adalah suatu hal yang penting. Karena nantinya bisa menentukan karakter dari berkehidupan di negara kita,” ungkap Hasyim Muzadi. Untuk itu, Hasyim Muzadi juga menyampaikan bahwa gagasan ‘Islam Berkemajuan’ mempunyai relevansi untuk perbaikan tatanan berbangsa.
Menurut Hasyim Muzdi yang dibutuhkan adalah guidance kepemimpinan yang menjamin Islam berkemajuan bisa diterapkan secara proporsional dan kontekstual dengan zaman. “Kolaborasi NU dan Muhammadiyah untuk berbagi kerja menjadi penting terus dilaksanakan, bahwa Islam di nusantara harus dimajukan bersama sama dengan Islam berkemajuan yang tentunya untuk kemajuan bangsa,” jelas Hasyim Muzadi.(abey)
Kontibutor : Boby Gilang
Redaktur : Lutsfi Siswanto
Tags: KNIB, Hasyim Muzadi, UMY, Muhammadiyah, Bangsa
Arsip Berita