Bupati Sorong : Papua Menerima Perbedaan dan Keterbukaan
Dibaca: 1245
BANTUL, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Pemikiran masyarakat Indonesia saat ini mengenai Papua masih seputar kemiskinan dan ketidakmakmuran masyarakat. Hal tersebut sudah tidak berlaku lagi jika melihat Papua yang sekarang, yang maju dan terus berkembang. Selain itu, Papua sangat menerima perbedaan-perbedaan, baik suku maupun agama.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Stefanus Malak selaku Bupati Sorong pada Selasa (24/5) bertempat di Gedung Ar Fachrudin B lantai 5 Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam acara Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB).
“Papua yang sekarang bukan lah seperti apa yang dipikirkan oleh masyarakat selama ini, miskin dan terbelakang, Papua saat ini telah maju dan terus berkembang, meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan,” ungkap Stefanus.
Beberapa hal yang masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) Pemerintah Daerah yaitu terkait dengan perbaikan infrastruktur dan perkembangan ekonomi. “Saat ini kami sedang membangun infrastruktur dibeberapa wilayah denganluas kurang lebih 16.000 km2, dan saat ini sedang fokus dalam perkembangan ekonomi,”tambah Stefanus.
Terlepas dari hal tersebut Stefanus mengungkapkan bahwa Muhammadiyah sangat membantu perkembangan di Papua, utamanya dalam sektor pendidikan. “Perkembangan pendidikan di Papua salah satunya berkat dukungan dari Muhammadiyah, terdapat berbagai sekolah-sekolah milik Muhammadiyah di Papua,”tambahnya.
“Kami sangat mendukung Muhammadiyah untuk membangun Indonesia berkemajuan,”tutupnya. (Arief Rakhman Aji)
Redaktur: Adam
Tags: Bupati Papua, KNIB, Muhammadiyah, UMY
Arsip Berita