Muktamar IMM Didorong Luruskan Kiblat Bangsa
Dibaca: 2171
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA -- Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XVII resmi dibuka di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (24/5). Permusyawaratan tertinggi organisasi aktivis jas merah ini akan terus berlangsung hingga Jumat (27/5).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Beni Pramula mengatakan, gerakan IMM kini dapat mendunia. "Dari 179 organisasi kemahasiswaan, cuma IMM yang punya cabang istimewa di luar Indonesia," kata Beni saat memberikan sambutannya di acara pembukaan Muktamar IMM yang dihadiri aktivis IMM se-Indonesia.
Bangsa Indonesia, ujar Beni, merupakan bangsa yang mayoritas penduduknya diisi oleh pemuda. Dengan IMM, Beni menegaskan, gerakan pemuda harus bisa menggerakan panji-panji gerakan dakwah di kampus-kampus.
Beni mengungkapkan, dewasa ini, kondisi pergerakan mahasiswa Indonesia khususnya muslim terlihat memprihatinkan. "Banyak organisasi kemahasiswaan yang lumpuh," ujar Beni.
Menurut beni, terdapat empat jenis mahasiswa di kampus, yaitu, Pertama, mahasiswa akademis yang hanya mengejar nilai-nilai akademik di kampus. Kedua, mahasiswa romantis, maksudnya, mahasiswa yang unjuk gaya dan mengejar cinta. Ketiga, mahasiswa hedonis, mahasiswa yang sibuk berbelanja. Keempat, Mahasiswa organisatiris. mereka yang peduli akan lingkungan dan peka terhadap sosial.
Dari empat tipe mahasiswa tersebut Beni berharap, kader IMM bisa menjadi mahasiswa akademis dan mahasiswa organisatoris yang maenjalankan pergerakan IMM.
Jargon IMM yang hingga kini terus digaungkan di periode kepemimpinannya, Luruskan Kiblat Bangsa, menurutnya masih belum selesai. Beni inginkan agar kader penerusnya dapat melanjutkan cita-cita IMM tersebut.
Dalam muktamar kali ini, beni mengatakan diperlukannya regenerasi kepemimpinan. "Sebagai pemimpin harus berani dikritik," kata Beni mengakhiri.
Reporter: Ilma Aghniatunnisa
Redaktur: Ridlo Abdillah
Tags: Muhammadiyah, Muktamar, IMM, regenerasi, pemimpin, ikatan, mahasiswa
Arsip Berita