Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Menghiasi Hati dengan Kebaikan Merupakan Inti Qolbun Salim

Homepage

Menghiasi Hati dengan Kebaikan Merupakan Inti Qolbun Salim

Rabu, 01-06-2016
Dibaca: 1309

JEPARA, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Tidak  boleh hidup berdasarkan kejahilan, qolbun harus hidup di atas keilmuan. Keterbukaan yang sedemikian rupa, membuat dunia tidak ada sekat, dan segala informasi bisa diakses kapanpun dan di manapun. bisa berpotensi merusak keyakinan kita dan menjauhkan kita dari ajaran Islam.

Hal itu disampaikan  oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Pengajian Ahad Pagi  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jepara, Ahad (29/05) di Masjid At Taqwa Jepara.

Fathur mengatakan bahwa sebagai Muslim, khusunya sebagai warga persyarikatan seharusnya menjadikan Islam sebagai payung hidup dan kehidupan. Senantiasa menjadikan Al Qur’an sebagai pemimpin yang seruannya harus dita’ati.

“Al Qur’an dan Sunnah adalah ketua sesungguhnya bagi kita, jabatan ketua di pada kepemimpinan manusia  hanya berada pada qa’idah tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah,” ujarnya.

Fathur menambahkan, sebagai makhluk yang diciptakan Allah dalam kesempurnaan, manusia hendaknya selalu cinta kebaikan yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, dan menghiasi hati dengan kebaikan.

“Semua hasrat hidup kita harus ikut dengan apa yang diperintahkan oleh Allah,” tambahnya.

Sejatinya menghiasi hati dengan kebaikan menurut Fathur merupakan inti dari Qolbun Salim atau hati yang selamat. Salah satu maqam hati yang selamat adalah taslim, dalam artian pasrah secara total sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam.

“Apa yang ditampilkan Nabi Ibrahim AS atas ujian dari Allah, bukan sebuah kepasrahan biasa. Ini cobaan yang sangat dahsyat,” ujarnya.

Untuk itu, Fathur mengajak kepada jama’ah pengajian menjadikan Ramadhan yang akan datang saat terbaik bagi keluarga kembali merefresh niat,  keimanan dan keta’atan.

“Mari kita refresh niat kita, karena niat itu manifestasi keimanan. Sesungguhnya iman yang timbul dari hati itu bisa berkarat. Karatnya iman hanya bisa dibersihkan dengan memperbaharui iman kita,” tutupnya

 

Reporter: Indra

Redaktur: Dzar


Tags: muhammadiyah, jepara, tabligh akbar, pengajian ahad pagi, dakwah, islam
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: BERITA DAERAH



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website