Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Yogyakarta, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Altruisme merupakan sebuah konsep berpikir yang berhubungan dengan kepentingan yang besar, kebutuhan, dan kesejahteraaan masyarakat, bahkan sampai harus mengorbankan diri sendiri. Altruisme hanya dapat berjalan jika seseorang memiliki nalar yang sehat.

Hal tersebut sebagaimana disampikan oleh Ahmad Syauqi Soeratno selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah dalam acara pelantikan Pimpinan Cabang IMM Djazman Al Kindi periode 2016-2017 pada Rabu (1/6) bertempat di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

“Altruisme memang perlu dibingkai, karena gerakan ini biasanya tidak terstruktur, gerakan ini muncul dari gagasan dan rasa keterpanggilan. Jika IMM berani mengangkat ini, luar biasa. Alasannya, karena setiap manusia, harus bermanfaat bagi manusia yang lain. Untuk  sejauh mana batasan manfaatnya, telah disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 104,” ungkapnya.

Menurut Ahmad Syauqi, dalam menggerakan altruisme , butuh kreatifitas, dan tidak dapat dilakukan secara bebas. ”Setiap ruang kreatifitas selalu terbatas, salah satunya yaitu dibatasi nilai. Hal tersebut agar kita tidak membenarkan semua yang dilakukan. Tetapi aspek-aspek yang bersifat pengorbanan itu sangat bagus. Pergerakan seperti ini penting,"tambahnya.

 “Mustad’afin dalam bahasa pergerakan, namanya kaum yang rentan, secara finansial, rasional, juga karena secara fisik. Golongan yang memiliki daya tawar yang rendah di tatanan sosial. Membingkainya itu harus dalam frame yang jelas. Beruntunglah anda berada di IMM, karena PP Muhammadiyah membangun IMM dengan kerangka-kerangka yang jelas, mengenai ruang penghikmatan anda,” tambah Ahmad.

Melalui altruisme terdapat sebuah konsep berfikir yang terdidik, terukur, dan intelek, sejalan dengan pergerakan IMM. “Saya tawarkan proposal altruisme pada IMM, karena anda sosial preneur yang terdidik, terukur, dan intelek untuk membingkai ini bersama-sama, dalam kerangka besar amar maruf nahi munkar. Karena anda bagian dari keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah, banyak sekali ruang yang disediakan. Jika ingin berhikmat di perekonomian, bisa bergerak lewat Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, kemudian jika ingin turut andil dalam penanggulangan bencana, melalui MDMC,”tutup Ahmad.(abey)

Kontributor: Muhammad Fathi Djunaedy

Redaktur : Adam

Kategori: Berita Daerah

• 2020
• 2019
• 2018
• 2017
• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012
• 2011