Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Ingin Ciptakan Kader Jurnalis, MPI PWM Jateng Gelar Pesantren Jurnalistik

Homepage

Ingin Ciptakan Kader Jurnalis, MPI PWM Jateng Gelar Pesantren Jurnalistik

Minggu, 19-06-2016
Dibaca: 824

SEMARANG, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM)Jawa Tengah di awal bulan Ramadhan ini menggelar pesantren jurnalistik.

Kegiatan ini menurut Ketua Panitia Nurfalah, Kegiatan Pesantren Jurnalistik merupakan program dari MPI Jawa Tengah yang bertujuan untuk memberikan pelatihan jurnalistik. “Kami berupaya melahirkan kader – kader yang berkualitas untuk menjadi Jurnalis dan juga ajang silaturrahim”,katanya.

Kegiatan yang digelar selama dua hari ini sejak Jum’at – Sabtu, 17 – 19 Juni 2016 bertempat di kantor PWM Jawa Tengah Jalan Singosari Semarang  diikuti oleh 2 utusan dari Pimpinan Daerah Se-Jawa Tengah, dari ortom tingkat wilayah, perwakilan dari Tabloid Cermin dan dari Mahasiswa Unimus berjumlah sekitar 100 peserta. 

Sementara itu Ketua MPI Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno, dalam sambutannyamengatakan,Harapan besar dari output kegiatan pesantren Jurnalistik ini akan lahir jurnalis – jurnalis dari Muhammadiyah yang  akan berkonstribusi pemberitaan di media sekaligus sebagai mediator bagi Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah sehingga semua kegiatan – kegiatan dapat terpublikasi dengan baik di berbagai media yang ada.

“Ke depan MPI Jawa Tengah akan membentuk jaringan jurnalis Muhammadiyah sehingga akan dapat saling bersinergi dalam mensyiarkan dakwah dan potensi–potensi yang dapat lebih dikembangkan, dan ini butuh kesemangatan dan dukungan dari semua pihak.” Ujar Teguh.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, M. Tafsir mengatakan,bahwa jalur kebaikan harus di backup oleh media, dengan begitu kebaikan akan dilihat semua kalangan.

“Perjualangan dakwah tanpa media akan ditelan oleh kebatilan yang mempunyai media”. Imbuhnya.

Tafsir menambahkan, bahwa kendala terbesar bagi media dakwah adalah persoalan anggaran yang begitu besar. Sementara dari media dakwah kita selektif dalam penayangan iklan, maka media harus berbasis iklan bukan hanya berbasis pelanggan, sedangkan media adalah hak semua orang.

 

Kontributor: Riza - MPI Kab.Tegal

Redaktur: Dzar Al Banna


Tags: muhammadiyah, jurnalistik, pesantren, berita, media massa
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website