Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > ‘Apakah Parpol Itu Bisa Menghindar dari Pengaruh Kekuatan-Kekuatan Modal?’

Homepage

‘Apakah Parpol Itu Bisa Menghindar dari Pengaruh Kekuatan-Kekuatan Modal?’

Minggu, 19-06-2016
Dibaca: 810

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengatakan, partai politik (parpol) di Indonesia berada dalam suatu kondisi tarik menarik. Parpol, ujarnya, sebagai pilar demokrasi tengah dihadapkan juga dengan kekuatan modal.

“Patut diberi pertanyaan, apakah parpol itu bisa menghindar dari pengaruh kekuatan-kekuatan modal?” ujar Busyro ketika menjadi narasumber dalam acara Konvensi Anti Korupsi 2016 Pemuda Muhamamidyah, Sabtu (18/6) malam.

Mantan Ketua KPK RI ini mempertanyakan, apakah partai politik terganggu dengan adanya kekuatan modal yang menyangkut independensi partai politik. “Irasionalitas ada di sebagian parpol, apakah parpol itu akan independen, akan melepaskan diri dari kekuatan modal?” katanya.

Parpol, ujar Busyro, saat ini memang sedang menjalankan perbaikan transparansi dan akuntabitasnya sebagai organisasi politik. Ini untuk membuktikan bahwa parpol ingin mencegah adanya praktek korupsi yang ada di lingkungannya.

Namun, kata dia, ketika sebagian elit parpol terkena kasus korupsi, ada hal yang berlawanan terkait tindakan elit parpol itu terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seketika. “KPK ‘dihajar’ lewat revisi Undang-Undang KPK,” ujarnya. Walaupun, revisi itu, kata Busyro, gagal terus hingga belasan kali.

Busyro juga menyampaikan, persoalan korupsi bukan soal sudah atau belum terbuktinya kasus tersebut. Tapi, terangnya, soal budaya yang hidup dalam parpol.

“Budaya yang hidup dalam parpol itu, apakah terganggu independensi parpol sebagai representasi dari rakyat, terganggu tidak oleh kekuatan modal?” kata Busyro mempertanyakan lagi.

Busyro pun menyebutkan dua budaya yang kini terdapat dalam parpol. “Yaitu adanya politik oligarki, diperparah dengan politik dinasti,” jelas dia. Hal inilah, yang menurut Busyro, parpol selalu dipengaruhi oleh kelompok tertentu.

Menurut Busyro, korupsi merupakan pelanggaran terhadap demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Karena itu, jika elit parpol terlibat dalam korupsi, hal ini akan sangat membahayakan Negara.

“Korupsi itu jelas sekali pembunuhan terhadap demokrasi dan HAM,” tegas Busyro menyangkut korupsi yang menyebabkan tidak adanya demokratisasi di Indonesia. 

Reporter: Ilma Aghniatunnisa

Redaktur: Ridlo Abdillah


Tags: Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Konvensi Anti Korupsi, Partai Politik, Busyro Muqoddas
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website