Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Muhammadiyah Pelopor Pergerakan Progresif dan Berkemajuan

Homepage

Muhammadiyah Pelopor Pergerakan Progresif dan Berkemajuan

Kamis, 15-07-2016
Dibaca: 1411

 

 

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA- Persyarikatan Muhammadiyah jauh sebelum tahun 1945, telah membuat pasukan bela Negara yang di beri nama Hizbul Wathan (HW), tepatnya pada tahun 1918. Saat itu Kepanduan HW menjadi salah satu pasukan Tanah Air yang membantu Negara untuk melawan penjajah.

“Kehadiran HW tersebut telah membuktikan bahwa Muhammadiyah telah cukup lama menjadi pelopor pergerakan progresif dan berkemajuan,” ungkap Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah ketika memberikan tausyiah di depan Kader HW dalam rangka Muktamar HW yang telah diselenggarakan sejak tanggal 12 Juli hingga 16 Juli 2016 bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo.

Kembali dijelaskan Haedar, Hw lahir sebagai bentuk kaderisasi Muhammadiyah yang efektif. Namun perlu adanya perubahan alam pikiran yang beremajuan di dalam HW. “Perlu adanya perubahan yang masif di HW, dengan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu spirit HW dalam pengkaderan harus tetap terjaga,” jelasnya.

Terlepas dari itu, Haedar mengungkapkan. Ada sosok pemimpin Muhammadiyah yang sering terlupakan. “Sosok yang sering terlupakan itu ialah Soekarno, yang telah bergabung masuk anggota Muhammadiyah sejak 1933 yang menjadi Pimpinan Majelis Dikdasmen di Bengkulu,” ungkapnya.

Haedar juga menceritakan tentang ketertarikan awal Soekarno pada Muhammadiyah, ketika Muktamar Setengah Abad Muhammadiyah di Jakarta dalam pidatonya Soekarno menyampaikan, “Sudah lama saya tertarik dengan Muhammadiyah”.  

Hedar kembali menjelaskan, ketika dirinya hadir dalam suatu acara yang dihadiri oleh Pemimpin Negara dalam sambutannya Haedar menceritakan perjuangan Soekarno dan juga Fatmawati.

Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Mantan Presiden, Megawati, yang sontak tersentuh dengan pidato Haedar Nashir. Karena menurut Mega, jarang sekali ada tokoh yang menyinggung perjuangan Fatmawati yang juga seorang putri tokoh Muhammadiyah.

“Cerita diatas tetunya bisa menjadi acuan bagi seorang pandu HW untuk bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” ungkap Haedar.

Salah satu ortom Muhammadiyah yang turut memberi sumbangsih besar pada persyarikatan adalah HW. “Untuk itu dalam Muktamar ini diharapkan terjadinya regenerasi dari seluruh wilayah. Meskipun dari 34 wilayah masih ada 9 wilayah yang belum terbentuk kepanduan HW-nya,” tutupnya. (Syifa)

Redaktur : Adam

            


Tags: Muhammadiyah, Haedar Nashir, Hizbul Wathan, Pasukan, Pelopor, Progresif, Berkemajuan
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website