Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Perkaderan Merupakan Jiwa, Ruh, dan Nadinya Organisasi

Homepage

Perkaderan Merupakan Jiwa, Ruh, dan Nadinya Organisasi

Jum'at, 05-08-2016
Dibaca: 2656

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG -- Membicarakan perkaderan adalah membicarakan masa depan. Sebab perkaderan merupakan urat nadi masa depan. Tanpa kesadaran ini, maka ekspektasi untuk merajut masa depan kader dan organisasi yang unggul, matang, dan berkemajuan hanya akan menjadi lamunan mimpi yang jauh dari kata terwujud.

“Oleh karenanya, perkaderan merupakan core dari keberadaan sebuah organisasi. Perkaderan merupakan jiwa, ruh, dan nadinya organisasi,” demikian penjelasan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Bidang Kader Amirullah dalam pengantarnya saat mengisi sesi bedah Sistem Perkaderan Ikatan (SPI) pada Lokakarya Perkaderan Pimpinan Cabang (PC) IMM Malang Raya, Kamis (4/8) malam.

Lebih jauh, mahasiswa pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, bahwa perkaderan merupakan laboratorium perubahan dan kemajuan. “Bahkan, perspektif masa depan bangsa dan negara, salah satu harapannya adalah pada kaderisasi.”

( Baca Duta Besar Jepang Ajak Muhammadiyah Pererat Kerjasama )

Selain itu, Ia mengibaratkan perkaderan sebagai dapur organisasi, dimana seluruh proses produksinya bahan-bahan mentah untuk kemudian diolah dan dimasak menjadi masakan yang sudah menjadi matang, siap saji dan enak. “Karena enak, maka dia menjadi mahal. Namun, jika dapur itu memasak masakan yang setengah matang apalagi sama sekali belum matang ditambah lagi rasanya tidak enak, maka masakan itu tidak layak untuk dijual dan mungkin sangat susah untuk mencarikan pembelinya. Bisa disebut produk tak laku,” cetusnya.

“Demikianlah urgennya perkaderan ibarat dapur bagi IMM. Membangun, merawat, mempersiapkan, dan memperkuat sistem dapur yang berkualitas lengkap dengan peralatan dan isinya merupakan langkah yang harus terus dilakukan sebagai upaya masifikasi, kontekstualiasi, dan kristaliasi perkaderan IMM saat ini dan di masa mendatang,” terangnya.  

( Baca Haedar Nashir: Perlu Rekonstruksi Nilai dan Visi Pembangunan Politik Nasional )

Sementara itu, penanggung jawab lokakarya, Rudi Suhartono mengatakan, PC IMM Malang Raya yang membawahi 21 komisariat mesti ada penyesuain terhadap proses perkaderannya. Diakuinya, SPI belum mampu menjawab permasalahan kaderisasi secara rigit, lebih khusus lagi permasalahan instruktur cabang dan komisariat. “Oleh karena itu, kita perlu mempertajam sistem kaderisasi ikatan. Kita akan mulai menggodok probelm kaderisasi di komisariat yang bakal dilanjutkan dengan pembahasan arah gerak kaderisasi IMM Malang Raya,” paparnya.

 

Kontributor : A Chandra

Redaktur : Monaatalina


Tags: Muhammadiyah, mahasiswa, perkaderan, malang, lokakarya,
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website