Ini Isu Strategis yang Akan Dibahas di Muktamar NA
Dibaca: 649
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA -- Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah terus memainkan perannya dalam meningkatkan pembangunan bangsa. Hal ini tertuang dalam berbagai isu-isu stategis mengenai pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, dan kebangsaan yang akan dibahas dalam Mukatamar NA di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 26-28 Agustus mendatang.
“Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah dengan keanggotaan mulai dari level basis hingga nasional, memandang bahwa kemandirian bangsa dapat diejawantahkan melalui gerakan perempuan muda berkemajuan,” ujar Ketua Umum NA, Norma Sari.
Gerakan perempuan muda ini, kata Norma, merupakan ikhtiar NA untuk memperkuat posisi perempuan muda di Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai problematika yang terjadi di Indonesia. Karena, menurut Norma, perempuan masih berada pada posisi yang kurang strategis termasuk di dalamnya hambatan terhadap pemenuhan hak-hak perempuan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua NA, Rita Pranawati bahwa NA mendorong perempuan muda berperan dalam kemajuan bangsa.
“Agar perempuan juga berguna bukan cuma untuk pemanis dapur, pemanis kasur, tapi juga dapat melampaui masanya,” ujar Rita kepada wartawan dalam Konferensi Pers Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII dengan tema Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa, di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (22/8).
Dalam konferensi pers itu, Rita memaparkan beberapa isu yang akan dibahas dalam Muktamar NA nanti di antaranya mengenai isu kemandirian ekonomi. ”Kita punya asosiasi pengusaha NA,” kata dia menyoal upaya NA dalam meningkatkan kemandirian ekonomi.
Ada juga, kata Rita, asosiasi badan amal usaha NA sebagai wadah untuk pengembangan usaha mikro para entrepreneur muda Muhammadiyah.
Selain isu ekonomi, NA pun mengangkat isu kekerasan pada perempuan dan anak. Isu yang sering menjadi perhatian publik akhir-akhir ini, nyatanya NA telah berupaya untuk membantu menangani kasus kekerasan tersebut di berbagai daerah.
Bahasan yang tak kalah pentingnya juga mengenai isu kesehatan. NA, telah meluncurkan program Pelayanan Kesehatan Remaja Milik Nasyiatul Aisyiyah, atau lebih akrab disebut Pashmina.
Menurut Rita, program Pashmina ini diperlukan agar para remaja mendapatkan pelayanan kesehatan baik fisik maupun psikisnya. Karena, ujar Rita, tidak sedikit remaja memerlukan arahan yang serius terhadap permasalahan yang dihadapinya.
Isu tentang kesehatan lainnya juga mengenai kesehatan reproduksi, dan kesehatan anak. Termasuk isu rokok yang menjadi perbincangan hangat di media sekarang ini.
Muktamar NA XIII akan dibuka oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, kemudian diisi oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, untuk menyampaikan materi kebangsaan, Menteri Kesehatan, Prof. Nila Djuwita. Dan Mentreri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy.
Dalam Muktamar NA ini sekaligus sebagai sarana konsolidasi nasional kader NA yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia untuk menentukan langkah strategis bagi pergerakan NA untuk 5 tahun kedepan. Muktamar NA XIII ini juga akan diikuti oleh 1000 peserta dari ranting hingga pusat dan dimeriahkan oleh 2000 lebih penggembira dari seluruh Indonesia.
Reporter: Ilma Aghniatunnisa
Redaktur: Ridlo Abdillah
Tags: muhammadiyah, muktamar, nasyiah, isu, perempuan,
Arsip Berita