Spektrum Historis Muhammadiyah di Bumi Raflesia
Dibaca: 1576
MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU- Perkembangan Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia memiliki historis tersendiri. Seperti halnya perkembangan Muhammadiyah di Bumi Raflesia, sebutan untuk Provinsi Bengkulu.
Perkembangan Muhammadiyah di Bengkulu jika dilihat dari data statistik pertumbuhan cabang dan ranting Muhammadiyah seperti dikutip dari Buku Rekam Jejak Muhammadiyah “Catatan Sejarah Ranting di Bengkulu”, pada tahun 1927 tercatat adalah masa-masa persiapan Muhammadiyah di Bengkulu berdiri.
Memasuki tahun 1932, terdapat sejumlah 12 cabang dan ranting . Perkembangan pesat pun terjadi pada tahun 1937, yaitu terdapat 41 buah cabang dan ranting. Hal ini adalah fakta yang mengejutkan bahwa dalam kurun waktu hanya 5 tahun, kenaikan jumlah cabang dan ranting cukup drastis.
Titik awal berdirinya Muhammadiyah di Bengkulu yaitu melalui kegiatan-kegiatan, seperti didirikannya Holand Indladsce School, pengajian untuk orang-orang dewasa, mendirikan masjid-masjid, dan juga tabligh.
Salah satu daerah di Bengkulu, Kebun Ross, merupakan salah satu saksi sejarah perkembangan Muhammadiyah dari awal hingga saa tini. “Di Kebun Ross lah Bapak Proklamator, Bung Karno pernah mengajar dan menjadi bagian dari Majelis Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu,”ujar Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu, Syaifullah, Kamis (8/9).
Kembali dilanjutkan Syaifullah, Kebun Ross dapat dikatakan sebagai titik tolak Muhammadiyah Bengkulu, yang mana dari rahim perguruan Muhammadiyah telah banyak melahirkan tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusinya bagi daerah maupun bangsa.
Hingga tahun 1967, satu-satunya cabang di Kota Bengkulu ada di Kebun Ross. Seiring dengan perkembangan Bengkulu menjadi provinsi, maka status ini ditingkatkan menjadi pimpinan daerah Muhammadiyah dengan surat keputusan PP Muhammadiyah No. G.075/D-1 tanggal 12 Oktober 1967.
Kembali ditambahkan Syaifullah, usaha-usaha untuk membenahi administrasi Muhammadiyah Bengkulu tidak hanya mengubah Cabang Muhammadiyah Bengkulu menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah saja. Namun juga dengan mengangkat status ranting menjadi cabang, seperti Cabang Bengkulu menjadi Cabang Muhammadiyah Bengkulu I, yang berpusat di Kebun Ross.
"Ranting Pendakian menjadi cabang Muhammadiyah II, Ranting Pasar Bengkulu menjadi Cabang Muhammadiyah II, Ranting Pasar Bengkulu menjadi Cabang Muhammadiyah III dan Ranting Muhammadiyah Pasar Minggu lama menjadi cabang Muhammadiyah Bengkulu IV," ucap Syaifullah.
Syaifullah kembali menjelaskan, Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu pun akhirnya dipindahkan ke masjid Agung Muttaqien pada tanggal 17 Agustus 1969. "Masjid ini adalah hadiah terbesar dari Gubernur Ali Amin kepada Muhammadiyah pada masa itu," pungkas Syaifullah. (adam)
Berita Daerah
Tags: Muhammadiyah, Historis, Bengkulu, Bung Karno
Arsip Berita