Haedar Nashir Ungkap Cara Membangun Karakter Berkemajuan

Sabtu, 08-10-2016
Dibaca: 807

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Warga Muhammadiyah dihimbau untuk membangun karakter berkemajuan. Karena secara identitas, Muhammadiyah yang bercirikan religius setidaknya sudah memiliki salah satu dari beberapa hal yang dapat membentuk karakter berkemajuan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menceritakan bahwa ada enam poin yang bila keenamnya dapat dimiliki maka sudah tentu karakter berkemajuan akan tercapai. “Hal yang membentuk karakter berkemajuan adalah nilai, uswah, kemandirian, solidaritas sosial, etos kerja dan habitus,” kata Haedar saat menyampaikan ceramah pada Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jumat (7/10) malam di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng.

Haedar menyampaikan bahwa yang pertama adalah nilai, yaitu seperangkat aturan yang harus dapat dijunjung tinggi, dilaksanakan dan dipatuhi. “nilai menjadi dasar pemikiran,” tuturnya.

Kedua adalah menjadi uswah atau contoh, yang diinginkan oleh Haedar adalah karakter-karakter luhur yang selama ini Muhammadiyah tunjukkan kepada masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk menjadi contoh terutama dalam keagamaan. Berkaitan juga dengan karakter mandiri yang merupakan ciri Muhammadiyah yang sudah berusia lebih dari satu abad menjadi kontributor pembangunan bangsa.

Selain itu, solidaritas sosial serta etos kerja seperti yang selama ini Muhammadiyah bangun juga merupakan bekal membentuk karakter berkemajuan. “Mulai dari tingkat ranting, cabang, daerah semuanya membangun solidaritas sosial dan memiliki etos kerja yang baik,” kata Haedar melanjutkan.

Hal terakhir adalah habitus atau kebiasaan, Doktor Sosiologi lulusan UGM ini berharap media dapat menjadi penjaga kebiasaan dan keadaban publik. Menurutnya peran-peran media ini menjadi penting seiring dengan kemajuan zaman dan perubahan kebiasaan yang terjadi. Haedar berpesan, “Muhammadiyah harus dapat terus berpacu bersama zaman.” (mona)

Kontributor : Fathurrahman

Berita Nasional

Tags: muhammadiyah, pengajian, jakarta, haedar nashir, karakter, berkemajuan,